
Pelatih Juventus, Thiago Motta secara terbuka mengakui bahwa timnya kekurangan karakter setelah mengalami kekalahan pahit dari AC Milan di semifinal Supercoppa Italiana 2024-25, Sabtu (4/1/2025) dini hari WIB di Al Awwal Park Stadium.
Dalam laga ini, Bianconeri sempat unggul lebih dulu, tetapi tak mampu mempertahankan keunggulan dan kalah 1-2.
Juventus Memulai dengan Positif, tetapi Terpuruk
Kenan Yildiz menjadi sorotan di awal pertandingan. Pemain yang awalnya tidak dijadwalkan bermain, namun kemudian menggantikan Francisco Conceicao yang cedera saat pemanasan.
Yildiz berhasil mencetak gol pembuka dengan tembakan keras ke sudut atas gawang.
Namun, momentum Juventus berubah drastis di babak kedua. Milan menyamakan kedudukan lewat penalti Christian Pulisic setelah pelanggaran oleh Manuel Locatelli, diikuti gol bunuh diri Federico Gatti yang membelokkan umpan silang Yunus Musah.
Dua gol dalam Empat menit ini membalikkan keadaan, mengantarkan Rossoneri ke final melawan Inter Milan.
Motta: Kekalahan Ini Menunjukkan Kurangnya Karakter Juventus
Dalam wawancara dengan Sport Mediaset, Thiago Motta tidak menutupi kekecewaannya terhadap performa tim.
“Kami tidak bisa puas dengan apa yang kami tunjukkan, terutama di babak pertama. Di babak kedua, kami juga gagal memanfaatkan peluang untuk menyudahi pertandingan,” ujar Motta, seperti dilansir Football-Italia.
“Kami kehilangan karakter. Saat insiden negatif terjadi, kami tidak mampu bereaksi. Kekalahan ini terasa berat karena kami memiliki peluang besar untuk mencapai final, tetapi kami menyia-nyiakannya. Selama 70 menit, semuanya berada di tangan kami,”
Keputusan yang Dipertanyakan
Keputusan Motta mengganti Dusan Vlahovic pada menit ke-65 dengan Nico Gonzalez sebagai penyerang tengah darurat juga menjadi perhatian. Setelah pergantian itu, Juventus tampak kesulitan menciptakan peluang berbahaya.
“Semua keputusan yang saya ambil selama pertandingan selalu untuk kebaikan tim. Apakah itu benar atau salah, biarkan orang lain yang menilai,” jawab Motta menanggapi kritik tersebut.
Langkah Mundur untuk Juventus
Kekalahan ini menjadi catatan penting bagi Juventus, yang telah bermain imbang lebih sering daripada menang musim ini.
Namun, Motta menilai situasi ini berbeda dengan hasil imbang mereka sebelumnya melawan Fiorentina.
“Dalam pertandingan melawan Fiorentina, kami memimpin dan mengendalikan permainan, tetapi gagal mempertahankannya. Hari ini, kami juga memimpin, bermain lebih baik dari lawan dalam banyak hal, tetapi mereka berhasil membalikkan keadaan dengan usaha yang minim,” ungkapnya.
Cedera Conceicao dan Kelelahan Pemain
Kehilangan Francisco Conceicao sebelum pertandingan juga menjadi pukulan besar bagi Juventus.
“Conceicao merasakan masalah otot saat pemanasan, sehingga tidak bisa bermain. Ia adalah pemain penting bagi kami, terutama di babak kedua ketika kami membutuhkan sesuatu yang ekstra.”
Leave a Reply