Riccardo Calafiori: Thiago Motta Mengubah Karier Saya

Bek tim nasional Italia, Riccardo Calafiori, kini menjadi bagian dari Arsenal setelah tampil memukau bersama Bologna musim lalu.

Transfernya senilai €45 juta ditambah bonus kinerja sebesar €5 juta menunjukkan kepercayaan besar yang diberikan The Gunners kepada pemain berusia 22 tahun ini.

Namun, perjalanan menuju puncak tidaklah mudah. Dalam sebuah wawancara dengan Sky Sport Italia, Calafiori berbagi cerita tentang pengaruh mantan pelatihnya di Bologna, Thiago Motta, yang saat ini membesut Juventus telah mengubah jalan kariernya.

Thiago Motta dan Transformasi Karier

Bagi Calafiori, pengaruh Motta lebih dari sekadar pelatih.

“Thiago Motta benar-benar mengubah karier saya. Awalnya saya pikir dia hanya bisa mengajarkan saya hal-hal untuk digunakan di Bologna, tetapi ternyata pelajaran itu berguna juga di tim nasional dan Arsenal,” ujar Calafiori, seperti dilansir Football-Italia.

Arteta dan Panggilan Arsenal

Mikel Arteta memainkan peran penting dalam keputusan Calafiori untuk bergabung dengan Arsenal.

Bahkan sebelum EURO 2024, Arteta sudah menjalin komunikasi dengan sang pemain.

“Dia menjelaskan proyek klub dan rencananya untuk saya. Dia mengatakan bahwa saya harus datang ke Arsenal,”

Meski awalnya mengira adaptasi dengan Premier League akan memakan waktu, Calafiori merasa proses tersebut berjalan jauh lebih cepat dari perkiraannya.

“Saya tahu Liga Primer sangat berbeda dengan Serie A dan mengira akan butuh beberapa bulan untuk beradaptasi,”

“Tetapi sejujurnya itu jauh lebih cepat dari yang saya harapkan dan bahkan saya tidak dapat menjelaskan alasannya,”

“Semuanya terasa begitu alami. Arsenal juga memastikan saya tidak terlalu merindukan Italia,” tambahnya.

Posisi Calafiori di Arsenal sebagai full-back memberinya kebebasan dengan bola, sesuatu yang juga ia nikmati saat bermain sebagai bagian dari tiga bek di tim nasional Italia.

“Saya bermain sebagai bek sayap di Arsenal, sedangkan di Nazionale saya berada di tiga bek. Kedua peran ini memberi saya kebebasan dengan bola, jadi saya sangat senang,”

Kehidupan Baru di London

Hijrah ke Premier League bukan hanya tantangan di lapangan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

“Di Bologna, saya tinggal di pusat kota dan hanya perlu berkendara saat pergi latihan. London sangat berbeda, kota ini besar sekali. Jika punya waktu dan uang, kota ini sangat indah. Satu-satunya hal yang tidak saya sukai adalah cuacanya.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*