
Pelatih Juventus, Thiago Motta, menyalahkan kelelahan dan jadwal pertandingan yang padat atas kekalahan mereka dari Napoli di pekan ke-22 Serie A 2024-25, Minggu (26/1/2025) dini hari WIB.
Juventus kembali gagal mempertahankan keunggulan, dan harus menerima kekalahan 1-2 dari Napoli, membuat mereka semakin jauh dari puncak klasemen.
Kelelahan dan Jadwal Padat Jadi Masalah
Juventus memulai laga dengan baik, memimpin di babak pertama lewat gol debut Randal Kolo Muani, yang hanya butuh Enam sentuhan untuk mencetak gol dalam debutnya di Serie A.
Namun, di babak kedua, Andre Frank Zambo Anguissa mencetak gol penyeimbang lewat sundulan, dan Romelu Lukaku memastikan kemenangan Napoli lewat eksekusi penalti.
Thiago Motta menyoroti betapa padatnya jadwal Juventus dibandingkan Napoli, yang hanya bermain satu pertandingan dalam seminggu.
“Saya kecewa dengan kekalahan ini. Kami bermain bagus di babak pertama, sehingga lawan kami mengalami banyak masalah, tim yang tidak berada di puncak klasemen secara kebetulan, karena mereka memiliki pelatih hebat,” ujar Motta kepada DAZN (via Football-Italia).
“Kami tidak memiliki kemewahan seperti Napoli yang bisa mempersiapkan diri sepanjang minggu untuk satu pertandingan. Hal itu terlihat dari performa kami yang bagus di babak pertama, tetapi menurun di babak kedua,”
Juventus telah kehilangan 17 poin dari posisi unggul lebih dulu (terkena comeback) musim ini, dan meskipun ini kekalahan pertama mereka di Serie A, jarak dengan Napoli di puncak klasemen kini melebar menjadi 16 poin.
Reaksi Juventus dan Tantangan di Naples
Thiago Motta mengakui bahwa kekalahan ini adalah hasil dari kombinasi faktor fisik dan taktis.
“Kami telah bereaksi dengan baik dalam banyak situasi sebelumnya, tetapi hari ini kami gagal melakukannya. Napoli adalah tim yang kuat, dengan pelatih hebat dan kondisi fisik yang lebih baik. Juventus tidak pernah menang di sini sejak 2019, dan ini adalah kekalahan keenam berturut-turut kami di Naples,” lanjutnya.
Juventus juga baru saja bermain imbang 0-0 melawan Club Brugge di Liga Champions pada tengah pekan lalu, yang menurut Motta berdampak besar pada performa fisik dan mental tim.
“Kami bermain dengan karakter kuat di babak pertama dan mampu menguasai bola dengan baik, tetapi di babak kedua, kami kehilangan kualitas dan sering kehilangan bola. Napoli lebih unggul dalam duel dan memanfaatkan itu dengan baik,” tambahnya.
Keputusan Taktis dan Sorotan Kolo Muani
Meskipun Kolo Muani mencetak gol di debutnya, keputusan Motta untuk hanya memainkan Dusan Vlahovic selama sembilan menit terakhir menuai pertanyaan.
Banyak yang mempertanyakan apakah striker Serbia itu bisa memberikan dampak lebih besar jika dimainkan lebih awal.
Motta menjelaskan bahwa strateginya adalah menekan Napoli dengan ketahanan fisik dan soliditas pertahanan, tetapi timnya gagal mempertahankan level performa yang konsisten.
“Kami mencoba bertahan dengan baik di babak kedua, tetapi kualitas kami menurun karena kelelahan. Napoli berada dalam kondisi yang lebih segar dan itu membuat perbedaan besar.” Tutupnya.
Leave a Reply