Thiago Motta Catatkan Rekor Buruk di Juventus Setelah Kekalahan dari Napoli

Thiago Motta kini mencatatkan dirinya dalam buku sejarah Juventus, tetapi bukan untuk alasan yang membanggakan.

Kekalahan 1-2 dari Napoli di Stadio Diego Armando Maradona di pekan ke-22 Serie A 2024-25 kemarin tidak hanya mengakhiri rekor tak terkalahkan Bianconeri di Serie A, tetapi juga menempatkan Motta sebagai pelatih dengan persentase kemenangan terendah ketiga dalam sejarah Juventus.

Statistik Buruk Thiago Motta

Setelah 22 pertandingan Serie A musim ini, Thiago Motta hanya mencatatkan persentase kemenangan sebesar 38,71%.

Dari daftar panjang pelatih yang pernah menangani Juventus, hanya dua pelatih permanen yang memiliki catatan lebih buruk, yakni Alberto Zaccheroni (38,10%) dan Sandro Puppo (24,19%).

Statistik ini menjadi sorotan utama, terutama di tengah ekspektasi besar terhadap proyek baru Juventus di bawah kepemimpinannya.

Start Terburuk Juventus dalam 14 Tahun

Dalam hal perolehan poin, ini adalah start terburuk Juventus di Serie A dalam 14 tahun terakhir.

Dari 22 pertandingan pertama musim ini, Bianconeri hanya mengumpulkan 37 poin, hasil dari 8 kemenangan, 13 imbang, dan 1 kekalahan.

Terakhir kali Juventus memulai musim dengan lebih buruk adalah pada musim 2010-11 di bawah Luigi Delneri, ketika mereka hanya meraih 35 poin dengan catatan 9 kemenangan, 8 imbang, dan 5 kekalahan.

Kekalahan dari Napoli: Pukulan Telak

Kekalahan dari Napoli tidak hanya menghentikan rekor 21 pertandingan tak terkalahkan Juventus, tetapi juga menyoroti kelemahan tim dalam menghadapi lawan berat.

Napoli, yang kini dilatih oleh Antonio Conte, tampil dominan di puncak klasemen dengan selisih 16 poin dari Juventus yang kini berada di posisi kelima.

Kritik terhadap Thiago Motta mulai bermunculan, dengan banyak pihak mempertanyakan strategi dan pendekatannya yang dinilai tidak cukup efektif untuk membawa Juventus kembali ke jalur kemenangan secara konsisten.