
Juventus saat ini tengah menikmati periode positif di Serie A, namun salah satu pertanyaan besar yang muncul dari para tifosi adalah: mengapa Khephren Thuram jarang dimainkan sebagai starter?
Dalam Enam laga terakhir, gelandang asal Prancis itu hanya Sekali tampil sebagai starter, yakni saat melawan Inter.
Selebihnya, ia lebih sering duduk di bangku cadangan meskipun telah menunjukkan kualitas luar biasa di lini tengah.
Keputusan Thiago Motta untuk lebih memilih duet Manuel Locatelli dan Teun Koopmeiners menjadi bahan perdebatan.
Banyak yang berpendapat bahwa fisik dan kemampuan bertahan Thuram seharusnya menjadi nilai tambah bagi Juventus, terutama ketika Koopmeiners mengalami performa yang tidak stabil.
Apakah Thiago Motta Tidak Percaya Thuram?
Menjelang laga Coppa Italia melawan Empoli, Thuram jelas ingin mendapatkan tempat di starting XI. Kondisinya sangat fit, tetapi ada kesan bahwa Motta masih belum sepenuhnya yakin untuk menjadikannya sebagai starter reguler.
Padahal, jika melihat statistik Thuram di Serie A musim ini, kontribusinya tidak bisa diabaikan:
- 24 pertandingan dimainkan
- 15 kali starter
- 57 menit per laga
- 2 gol, 4 assist
- 6 peluang emas diciptakan
- xG: 2,75
- 43,3 sentuhan per laga
Dengan kemampuan fisiknya yang luar biasa dan gaya bermain box-to-box yang agresif, Thuram seharusnya menjadi opsi utama untuk menyeimbangkan lini tengah Juventus.
Thuram: “Eksklusif di Bangku Cadangan”?
Thiago Motta beberapa kali menegaskan bahwa keputusannya mencadangkan Thuram adalah murni keputusan taktis.
Namun, dengan minimnya kreativitas dari Koopmeiners belakangan ini, mungkin sudah waktunya bagi pelatih asal Italia-Brasil itu untuk memberikan lebih banyak kesempatan kepada Thuram.
Banyak yang berharap laga Coppa Italia melawan Empoli bisa menjadi kesempatan bagi Thuram untuk membuktikan diri.
Jika ia tampil impresif, mungkin akan semakin sulit bagi Motta untuk terus meninggalkannya di bangku cadangan.
Leave a Reply