
Pelatih Juventus, Thiago Motta melontarkan kritik keras terhadap para pemainnya setelah tersingkir secara mengejutkan dari Coppa Italia 2024-25 melalui adu penalti melawan Empoli di babak Perempat Final, Kamis (27/2/2025) dini hari WIB.
Juventus Kecewa, Empoli Torehkan Sejarah
Juventus menjadi favorit kuat untuk lolos ke semifinal Coppa Italia menghadapi Empoli di Allianz Stadium. Namun, harapan tersebut justru berbalik arah.
Youssef Maleh membawa Empoli unggul lebih dulu dan Ibrahima Konate nyaris menggandakan keunggulan setelah tembakannya membentur tiang.
Khephren Thuram menciptakan momen ajaib yang membawa Juventus menyamakan kedudukan.
Setelah pertandingan berakhir 1-1 dalam 90 menit, laga berlanjut ke adu penalti. Empoli sukses mengeksekusi semua penalti mereka, sementara Juventus gagal setelah Dusan Vlahovic melepaskan tembakan yang melambung dan Kenan Yildiz gagal menaklukkan Devis Vasquez.
Thiago Motta: “Kami Tidak Pantas Lolos”
Setelah pertandingan, Thiago Motta tidak menahan amarahnya terhadap performa timnya.
“Kami hanya menyisakan rasa malu. Saya benar-benar merasa malu atas apa yang terjadi di babak pertama dan saya berharap para pemain merasakan hal yang sama. Sikap kami sangat buruk. Itu memalukan dan kesalahan ini ada pada saya, karena saya gagal menunjukkan kepada para pemain betapa pentingnya pertandingan ini dan arti mengenakan seragam Juventus,” ujar Motta kepada Mediaset, dikutip dari Football-Italia.
“Kami tidak lolos ke semifinal karena kami tidak pantas mendapatkannya,”
Juventus Alami Periode Buruk
Hasil ini melengkapi rentetan pekan buruk bagi Juventus. Mereka sebelumnya tersingkir dari Liga Champions setelah kalah dari PSV Eindhoven di perpanjangan waktu, dan kini gagal mempertahankan trofi Coppa Italia.
“Saya berharap kritik yang datang sangat keras. Saya pikir para fans kami masih cukup baik kepada kami, mengingat performa di babak pertama. Saya mengharapkan reaksi cepat dari para pemain, karena saya merasa malu dengan apa yang saya lihat hari ini,” tambah Motta.
“Saya juga harus menanggung sebagian besar tanggung jawab, karena saya belum berhasil mengajarkan kepada mereka arti mengenakan seragam Juventus,”
Empoli bahkan melakukan rotasi pada beberapa pemain utamanya, tetapi Juventus tetap gagal mengendalikan pertandingan.
“Kami menganggap pertandingan ini akan berjalan dengan mudah, tetapi kami tidak memberikan apa pun di lapangan. Kami melakukan satu kesalahan fatal: sikap yang salah. Kami terus-menerus mengoper bola ke belakang kiper, tanpa mengambil tanggung jawab, tanpa berusaha menyerang, selalu mencari opsi aman. Ini tidak bisa diterima,”
Langkah Juventus ke Depan
Kini, Juventus hanya memiliki fokus di Serie A, di mana mereka berada di peringkat keempat. Namun, dengan performa yang tidak konsisten, masa depan mereka masih belum jelas.
“Kami harus kembali ke dasar-dasar sepak bola dan kehidupan, yaitu sikap. Dalam hidup, Anda harus bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu, bukan hanya mengharapkannya. Hari ini saya melihat tim yang hanya berharap segalanya berjalan sesuai keinginan mereka, dan itu membuat saya malu,”
Motta menutup dengan pesan tegas:
“Sikap adalah segalanya. Anda harus bekerja keras, menghormati sejarah klub ini, baik saat latihan maupun dalam pertandingan. Sayangnya, hari ini kami menunjukkan kebalikan dari itu.”
Leave a Reply