
Ketika Alberto Costa pertama kali tiba di Juventus, ia tampak kesulitan. Tidak mengherankan seorang pemain muda berusia 21 tahun, yang tiba-tiba harus meninggalkan Portugal untuk bergabung dengan Juventus, salah satu klub terbesar di dunia.
Dari Vitória Guimarães ke Bianconeri bukanlah lompatan yang mudah, kecuali jika Anda seorang fenomena.
Namun, dengan kesabaran dan kerja keras, Costa mulai menunjukkan tanda-tanda positif. Apa yang telah berubah dalam perjalanan adaptasinya? Mari kita bahas lebih dalam.
Kesulitan Awal Alberto Costa di Juventus
Adaptasi ke sepak bola Italia tidak selalu berjalan mulus bagi pemain muda, terutama bagi seorang bek seperti Alberto Costa, yang harus memahami sistem pertahanan yang sangat disiplin di Juventus.
Hambatan Bahasa dan Taktik
Salah satu tantangan terbesar Costa adalah hambatan bahasa. Memahami instruksi dari Thiago Motta, terutama dalam fase pertahanan, bukan hal yang mudah.
Juventus mengandalkan organisasi yang sangat ketat, dan seorang bek sayap seperti Costa harus memahami pergerakan menaikkan garis pertahanan, turun menutup ruang, serta membangun serangan dari belakang.
Kesabaran Ekstra
Juventus tidak langsung memberinya kesempatan bermain. Ada fase pembelajaran yang harus dijalani sebelum Costa bisa mendapat menit bermain reguler.
Ia harus meningkatkan pemahamannya tentang sistem tim, serta membangun chemistry dengan rekan-rekannya, baik dalam hal passing, komunikasi, maupun pemahaman pergerakan tanpa bola.
Apa yang Berubah?
Meskipun awalnya sulit, Costa tidak menyerah. Ia menunjukkan profesionalisme dan kesabaran, menerima tantangan yang diberikan kepadanya.
1. Mentalitas dan Kerja Keras
Costa tidak hanya berlatih lebih keras, tetapi juga bersikap rendah hati untuk belajar dan berkembang.
Kesabarannya akhirnya terbayar ketika ia mendapatkan debutnya dalam Coppa Italia melawan Empoli. Meskipun pertandingan itu tidak berjalan baik bagi Juventus, kesempatan tersebut menjadi titik awal perjalanan Costa di level tertinggi.
2. Performa Meningkat dan Kepercayaan Diri
Dalam laga berikutnya, melawan Verona, Costa mendapat kesempatan bermain di setengah jam terakhir pertandingan, masuk menggantikan Timothy Weah.
Meski keputusan tersebut sempat dipertanyakan oleh para tifosi, Costa langsung menunjukkan keberaniannya. Ia melakukan percobaan tembakan berbahaya, serta aktif membantu serangan dan pertahanan dengan intensitas tinggi.
3. Dukungan Keluarga yang Penting
Salah satu faktor penting dalam adaptasi Costa adalah kehadiran keluarganya di Italia. Dalam wawancara eksklusif dengan Nuno Guedes, mantan pelatihnya di Tirsense menyebut bahwa stabilitas emosional yang diberikan keluarganya sangat membantu Costa melewati masa sulit di awal kariernya di Juventus.
Leave a Reply