Rentetan Gol Terhenti, Kolo Muani Tetap Diandalkan Motta Jadi Pilihan Utama

Kolo Muani memulai petualangannya di Juventus dengan cara yang spektakuler, mencetak Lima gol hanya dalam Tiga pertandingan pertamanya.

Namun, setelah awal yang menjanjikan, ketajamannya mengalami penurunan drastis. Dalam Enam pertandingan terakhir, striker asal Prancis itu belum mampu mencatatkan namanya di papan skor.

Apakah ini hanya sebuah kebetulan, atau “efek kejut” dari kedatangannya sudah memudar?

Terlepas dari itu, fase sulit ini justru memperjelas satu hal, di mana perbedaan fundamental antara Kolo Muani dan Dusan Vlahovic, yang menjadi pertimbangan utama Thiago Motta dalam menentukan siapa yang lebih cocok untuk sistem permainannya.

Statistik: Kolo Muani Mandul, Tapi Tetap Diandalkan

Kolo Muani langsung mencuri perhatian di debutnya melawan Napoli, mencetak gol hanya dalam hitungan menit sejak menyentuh bola pertama kali dengan seragam Bianconeri.

Setelah itu, ia mencetak Dua kali ke gawang Empoli dan Como, total Lima gol dalam Tiga pertandingan. Namun, gol terakhirnya terjadi hampir Sebulan lalu.

Sejak saat itu, ia gagal mencetak gol dalam Enam pertandingan:

  • 2 laga Liga Champions (vs PSV)
  • 3 laga Serie A (vs Inter, Cagliari, Verona)
  • 1 laga Coppa Italia (vs Empoli)

Namun, menariknya, Thiago Motta tetap mempercayainya sebagai starter. Bahkan, dalam Lima dari Enam laga tersebut, Kolo Muani dimainkan sejak awal.

Dengan lima gol dalam Sembilan penampilan, catatannya masih cukup impresif, tetapi ada alasan lain mengapa ia terus menjadi pilihan utama.

Mengapa Thiago Motta Memilih Kolo Muani ketimbang Vlahovic?

Meski torehan golnya menurun, Kolo Muani tetap memberikan dampak besar bagi permainan Juve. Hal inilah yang menjadi alasan utama Thiago Motta lebih memilihnya dibandingkan Vlahovic.

1. Mobilitas Tinggi dan Pergerakan Tanpa Bola

Kolo Muani tidak pernah statis. Ia terus bergerak, mencari ruang, dan membuka celah di pertahanan lawan. Hal ini mempermudah Juventus dalam membangun serangan, terutama saat menghadapi tim yang bermain bertahan.

2. Kemampuan Berkombinasi di Ruang Sempit

Berbeda dengan Vlahovic yang lebih banyak menunggu peluang di kotak penalti, Kolo Muani aktif terlibat dalam permainan kombinasi. Ia mampu bekerja sama dengan lini tengah dan sayap, menciptakan peluang dengan operan satu-dua.

3. Lebih Sesuai dengan Filosofi Thiago Motta

Thiago Motta ingin Juventus bermain dengan dinamisme dan fleksibilitas, bukan hanya mengandalkan striker target-man seperti Vlahovic.

Laga melawan Verona baru-baru ini menjadi contoh nyata, di mana Kolo Muani menjadi elemen kunci dalam menciptakan banyak peluang meskipun tidak mencetak gol.

Kolo Muani vs Vlahovic: Mana yang Lebih Penting?

Jika melihat statistik murni, Vlahovic tetap lebih tajam, dengan 14 gol di musim ini, meskipun ia sempat mengalami cedera dan beberapa kali tidak dimainkan.

Namun, keunggulan Kolo Muani bukan hanya soal gol, tetapi juga bagaimana ia membuat seluruh tim bermain lebih efektif.

  • Vlahovic seroang finisher klinis, sehingga cocok untuk tim yang bermain direct dan mengandalkan crossing.
  • Kolo Muani sosok striker serba bisa, di mana ia cocok untuk tim yang membutuhkan pergerakan dinamis dan permainan kombinasi.

Thiago Motta tampaknya lebih menyukai tipe striker modern seperti Kolo Muani, yang tidak hanya menunggu bola tetapi juga aktif menciptakan ruang dan peluang bagi rekan-rekannya.

Inilah alasan mengapa, meskipun tidak mencetak gol, posisinya sebagai starter tetap aman.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*