
Spekulasi tentang kemungkinan Xavi Hernández menjadi pengganti Thiago Motta di Juventus mulai mereda.
Menurut laporan Tuttosport, jika Bianconeri mengalami kekalahan lagi saat melawan Fiorentina, maka Motta bisa saja dipecat sebelum jeda internasional bulan Maret.
Namun, dalam mencari pelatih baru, Juventus tampaknya lebih condong kepada opsi yang lebih familiar dengan Serie A, seperti Roberto Mancini atau Stefano Pioli.
Xavi memang dianggap sebagai kandidat menarik, tetapi ada beberapa alasan mengapa peluangnya mulai menurun.
Mengapa Juventus Tak Pilih Xavi?
1. Belum Berpengalaman di Serie A
Xavi memang sukses bersama Barcelona, tetapi ia belum pernah melatih di Italia. Juventus membutuhkan pelatih yang sudah memahami dinamika Serie A untuk membawa tim kembali ke jalur kemenangan dengan cepat.
2. Proyek Jangka Panjang yang Belum Pasti
Meskipun Xavi memiliki filosofi permainan menarik, Juventus saat ini membutuhkan solusi instan. Xavi dikenal dengan gaya tiki-taka khas Spanyol, yang mungkin memerlukan waktu adaptasi lebih lama dibandingkan strategi yang sudah akrab dengan sepak bola Italia.
3️. Opsi Lain yang Lebih Realistis
Nama Mancini dan Pioli lebih masuk akal bagi Juventus. Mancini memiliki rekam jejak luar biasa dengan Timnas Italia, sementara Pioli membawa AC Milan meraih gelar Serie A.
Kedua pelatih ini sudah mengenal kompetisi Italia dengan baik dan bisa langsung memberikan dampak signifikan.
Meskipun nama Xavi sempat masuk dalam radar Juventus, peluangnya untuk menggantikan Thiago Motta dalam waktu dekat semakin kecil.
Juventus lebih membutuhkan pelatih yang sudah memahami Serie A dan bisa langsung mengatasi situasi sulit yang sedang dihadapi tim.
Mancini dan Pioli kini menjadi kandidat utama, sementara nama Xavi tetap menarik, tetapi lebih cocok untuk proyek jangka panjang di masa depan.
Leave a Reply