Kegagalan lolos ke Liga Champions tidak hanya mengancam posisi pelatih Thiago Motta, tetapi juga Direktur klub, Cristiano Giuntoli.
Menurut laporan La Gazzetta dello Sport, Giuntoli berada dalam situasi yang sama berbahayanya dengan Motta jika Juventus gagal finis di posisi Empat besar Serie A.
Posisi Giuntoli dan Motta di Ujung Tanduk
Juventus telah menggelontorkan lebih dari €200 juta dalam bursa transfer musim panas lalu, dan lolos ke Liga Champions adalah target minimal yang harus mereka capai. Jika mereka gagal, konsekuensinya bisa sangat serius bagi semua orang di dalam klub.
Thiago Motta menjadi sosok yang paling terancam karena ia hanya memiliki Satu laga tersisa, yakni melawan Genoa, untuk menyelamatkan posisinya.
Namun, tidak hanya Motta yang mendapat sorotan. Giuntoli, yang bertanggung jawab atas kebijakan transfer dan strategi jangka panjang juga dipertimbangkan sebagai salah satu pihak yang harus bertanggung jawab atas performa tim yang kurang memuaskan.
Meski begitu, Giuntoli masih memiliki beberapa pencapaian yang dapat menjadi pembelaannya, seperti keberhasilannya mengurangi pengeluaran klub dan memangkas gaji pemain.
Namun, jika Juventus gagal mengamankan tempat di Liga Champions, kontribusinya di luar lapangan mungkin tidak cukup untuk menyelamatkan posisinya.
Tonali dalam Rencana Transfer Juventus
Terlepas dari ketidakpastian mengenai masa depannya, Giuntoli tetap fokus pada perencanaan musim depan.
Salah satu target utama yang masuk dalam daftar belanja Juventus adalah Sandro Tonali, gelandang asal Italia yang saat ini bermain untuk Newcastle United.
Giuntoli percaya bahwa Juventus bisa bersaing untuk gelar Serie A pada musim 2025-26 dengan tambahan tiga hingga empat pemain baru, dan Tonali dianggap sebagai bagian penting dari rencana tersebut.
Namun, kelolosan ke Liga Champions juga menjadi faktor kunci dalam negosiasi. Tanpa tiket ke kompetisi elite Eropa, Juventus akan kesulitan meyakinkan Tonali dan Newcastle untuk menyepakati transfer tersebut.
Leave a Reply