
Debut Igor Tudor sebagai pelatih kepala Juventus berakhir dengan kemenangan tipis 1-0 atas Genoa dalam laga pekan ke-30 Serie A 2024-25 pada Minggu (30/3/2025) dini hari WIB.
Meskipun sukses mengamankan Tiga poin, berbagai media Italia menilai bahwa masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan oleh pelatih asal Kroasia tersebut sebelum akhir musim 2024-25.
Kenan Yildiz menjadi pahlawan kemenangan dengan golnya pada menit ke-25, memberikan Tudor awal yang positif setelah ia menggantikan Thiago Motta dengan kontrak interim hingga akhir musim.
Perbedaan Gaya dan Formasi
Terdapat beberapa perubahan signifikan dalam cara Juventus bermain di bawah asuhan Tudor, terutama dalam formasi dan pendekatan permainan.
Tudor beralih dari skema 4-2-3-1 yang digunakan Motta ke 3-4-2-1, serta menunjukkan gaya kepemimpinan yang lebih ekspresif di pinggir lapangan.
Meskipun Tudor mendapatkan banyak pujian dari media Italia atas debutnya, banyak yang menilai bahwa ujian sesungguhnya masih menanti.
Mengalahkan Genoa adalah langkah awal yang baik, tetapi performa tim masih jauh dari sempurna.
Apa Kata Media Italia Tentang Debut Tudor?
La Gazzetta dello Sport
Gazzetta dello Sport memuji perubahan formasi yang dilakukan Tudor. Skema 3-4-2-1 dinilai mampu mengeluarkan potensi terbaik dari beberapa pemain kunci Juventus, seperti Kenan Yildiz dan Teun Koopmeiners.
Media tersebut juga memberikan kredit kepada Tudor atas keberanian Juventus dalam penguasaan bola serta kemampuan mereka dalam menyerang dengan jumlah pemain yang lebih banyak tanpa terlalu rentan terhadap serangan balik.
Namun, dalam laporan mereka, Gazzetta menilai bahwa Juventus akan lebih baik jika memiliki Randal Kolo Muani di lini depan ketimbang Dusan Vlahovic, yang meskipun berusaha keras, masih belum cukup tajam dalam laga ini.
Corriere dello Sport
Ivan Zazzaroni dari Corriere dello Sport menyoroti semangat positif yang terlihat dalam permainan Juventus, serta memberikan pujian kepada Kenan Yildiz yang berhasil mencetak gol kemenangan.
Namun, laporan tersebut juga menegaskan bahwa progres nyata di bawah Tudor belum sepenuhnya terlihat.
Salah satu kelemahan utama yang disoroti adalah lini pertahanan Juventus, terutama setelah Federico Gatti harus ditarik keluar karena cedera.
Tuttosport
Sementara itu, Tuttosport menilai bahwa pendekatan Tudor sangat berbeda dari pendahulunya, Thiago Motta. Menurut mereka, Tudor lebih menekankan pada penguasaan bola, sedangkan Motta lebih fokus pada hasil akhir.
Leave a Reply