Khephren Thuram: Juventus Berjuang Melawan Rasisme, Marcus Bangga Padaku

Juventus tidak hanya dikenal sebagai klub besar dengan sejarah panjang di sepak bola Italia, tetapi juga sebagai klub yang memiliki kepedulian terhadap isu-isu sosial, termasuk perjuangan melawan rasisme.

Salah satu pemain Bianconeri, Khephren Thuram, baru-baru ini menegaskan bahwa Juventus secara aktif membahas strategi terbaik untuk melawan diskriminasi rasial dalam sepak bola.

Komitmen Juventus dalam Melawan Rasisme

Dalam sebuah kunjungan ke sekolah internasional Prancis di Turin, gelandang muda asal Prancis ini berbagi pengalaman hidupnya di dalam dan luar lapangan.

Thuram menyoroti pentingnya tindakan tegas dalam menghadapi rasisme yang masih marak terjadi di dunia sepak bola.

“Di Juventus, kami sering mendiskusikan cara terbaik untuk melawan rasisme. Kami harus menemukan reaksi yang kuat dan komunikasi yang efektif. Kita harus menentang dan melaporkannya. Diam dan meremehkan perilaku seperti ini tidak ada gunanya. Setiap insiden harus diungkapkan. Ini adalah tindakan yang tidak dapat diterima,” ujar Khephren Thuram seperti dikutip dari Football-Italia.

Perjalanan Karier di Italia dan Hubungan dengan Sang Kakak, Marcus Thuram

Khephren Thuram bergabung dengan Juventus dari OGC Nice pada musim panas lalu, menyusul kakaknya, Marcus Thuram, yang lebih dulu pindah ke Inter Milan pada tahun 2023.

Kepindahannya ke Italia bukanlah hal asing bagi keluarga Thuram. Ayah mereka, Lilian Thuram, adalah legenda sepak bola Prancis yang pernah bermain untuk Parma dan Juventus.

“Ini adalah liga dengan level tinggi, dan itulah yang kami cari. Kami cocok bermain di sini,” ujar gelandang Juventus ini.

Khephren dan Marcus lahir di Italia saat Lilian masih membela Parma. Lilian kemudian bergabung dengan Juventus pada 2001, hanya beberapa bulan setelah Khephren lahir, dan menghabiskan lima tahun di Turin.

“Marcus berbicara bahasa Italia dengan sangat baik,” lanjut Khephren.

“Saya masih dalam tahap belajar, dan saya menyadari bahwa pertandingan di Italia sangat berbeda dan unik. Ada lebih banyak perhatian pada taktik dibandingkan tempat lain. Ini adalah gaya permainan yang meningkatkan kecerdasan, dan kami berdua sangat menikmati tantangan ini.”

Selain faktor teknis, Khephren juga menyoroti perbedaan budaya antara Italia dan Prancis.

“Turin memberikan saya banyak cinta, sementara di Prancis orang-orang lebih fokus pada diri mereka sendiri,” ungkapnya.

Dukungan dan Kebanggaan Keluarga Thuram

Saat ini, Marcus Thuram tengah berjuang membawa Inter Milan meraih gelar juara Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions. Sementara itu, Khephren tetap rendah hati dan menghormati persaingan di lapangan.

“Saya adalah adik, jadi saya tidak akan memulai provokasi,” canda gelandang Juventus tersebut.

Terlepas dari rivalitas antara Juventus dan Inter Milan, hubungan keluarga tetap menjadi prioritas. Marcus merasa bangga dengan pencapaian Khephren, dan sebaliknya, Khephren juga bahagia dengan keberhasilan sang kakak.

“Ayah kami senang melihat kami bisa mengekspresikan diri kami dengan maksimal.” Tutup Khephren.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*