
Mantan pelatih Juventus, Thiago Motta, akhirnya buka suara mengenai sejumlah keputusan kontroversial yang diambil selama masa kepemimpinannya di Turin.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Il Corriere della Sera, Motta membahas faktor ekonomi yang memengaruhi kebijakan transfer klub, serta mengungkap satu pemain yang paling ia sesali telah dilepas.
Nicolussi Caviglia: Penyesalan Terbesar Thiago Motta di Juventus
Dari semua pemain yang dilepas, satu nama mendapat perhatian khusus dari Motta, yakni Hans Nicolussi Caviglia.
Gelandang berusia 24 tahun itu dilepas ke Venezia dengan status pinjaman yang disertai opsi beli, dan kini tampil mengesankan di Serie A.
“Satu pemain yang seharusnya kami pertahankan adalah Nicolussi Caviglia. Ia menunjukkan kualitas luar biasa,” ujar Motta dengan nada penyesalan, dikutip dari Football-Italia.
Keputusan melepas Caviglia kini terlihat sebagai langkah yang terburu-buru.
Penampilan solidnya bersama Venezia menegaskan bahwa Juventus mungkin telah kehilangan permata berharga yang bisa menjadi tulang punggung lini tengah di masa depan.
Keputusan Sulit yang Diambil Motta: Antara Ekonomi dan Teknik
Motta, yang digantikan oleh Igor Tudor pada bulan Maret lalu, menjelaskan bahwa banyak keputusan transfer bukan semata-mata didasari alasan teknis.
Beberapa di antaranya juga merupakan konsekuensi dari kondisi finansial klub.
“Itu adalah keputusan ekonomi, bukan hanya teknis,” lanjut Motta.
“Klub tak bisa memprediksi bahwa Milik akan absen sepanjang musim. Kehadiran Kolo Muani sempat memberi kontribusi signifikan,”
Dalam sesi wawancara tersebut, Motta juga membahas keputusan melepas Moise Kean dan Nicolò Fagioli, dua pemain didikan akademi Juve yang kini menemukan bentuk permainan terbaiknya bersama Raffaele Palladino di Fiorentina.
“Fagioli memulai musim dengan baik bersama kami, namun sempat mengalami penurunan performa. Kami memutuskan bersama bahwa ia butuh pengalaman baru. Saya harap dia terus berkembang seperti sekarang,”
Meski tidak sepenuhnya menyesali keputusan itu, Motta mengakui bahwa situasi Fagioli dan Kean adalah contoh kompleksitas antara kebutuhan tim, tekanan performa, dan perencanaan jangka panjang.
Leave a Reply