
Gol Manuel Locatelli dalam laga imbang 1-1 antara AS Roma dan Juventus di pekan ke-31 Serie A 2024-25 bukan hanya penting secara skor, namun juga betapa krusialnya instruksi Igor Tudor dari pinggir lapangan dan pendekatan agresif sang pelatih.
Di balik selebrasi dan sorak-sorai kemenangan, tersimpan sebuah kejadian di balik layar taktis yang membuktikan betapa krusialnya peran sang allenatore dalam membentuk identitas baru Juve.
Dari Laga Vs Genoa ke Roma: Pola yang Konsisten
Bukan pertama kalinya Igor Tudor menunjukkan naluri taktisnya di pinggir lapangan. Dalam laga sebelumnya melawan Genoa, gol dari Kenan Yildiz lahir dari sebuah lemparan ke dalam yang dipercepat atas instruksi langsung sang pelatih. Gerak cepat, eksekusi tepat menjadi kunci.
Hal serupa kembali terlihat saat melawan Roma. Seperti dilansir oleh calciomercato.com, Tudor secara aktif memberikan instruksi kepada para pemainnya untuk terus bergerak dan menciptakan overlap di sisi lapangan, menciptakan opsi vertikal maupun diagonal yang mampu membongkar garis pertahanan lawan.
McKennie dan Kalulu, Eksekutor Arahan
Dua pemain menjadi perwujudan konkret dari instruksi tersebut adalah Weston McKennie dan Pierre Kalulu.
Gerakan keduanya dalam membangun serangan dari sisi kanan menjadi titik awal dari gol Locatelli. Pergerakan mereka tidak terjadi secara spontan, melainkan hasil dari arahan taktis yang terus-menerus diberikan oleh Tudor sepanjang pertandingan.
Menariknya, Tudor diketahui berbicara hampir selalu dalam bahasa Inggris dengan McKennie, sang gelandang asal Texas.
Ini menunjukkan pendekatan personal yang ia gunakan demi memastikan komunikasi tetap optimal di tengah dinamika pertandingan yang intens.
Bukan Sekadar Gol, Tapi Simbol Evolusi
Gol Locatelli bukan hanya mencatatkan angka di papan skor, tapi juga menandai babak baru pendekatan Juventus di bawah komando Tudor. Lebih dinamis, lebih cepat, dan yang terpenting: lebih responsif terhadap instruksi pelatih.
Instruksi-instruksi mikro dari pinggir lapangan kini menjadi makro dalam dampaknya. Bagi Juventus, ini bukan sekadar keberuntungan sesaa, tapi juga awal dari transformasi taktis yang lebih besar.
Leave a Reply