Giampaolo Ungkap Rencana Lecce Hancur oleh Gol Cepat Juventus: “Plan A Kami Langsung Buyar”

Pelatih Lecce, Marco Giampaolo mengakui bahwa strategi utama timnya langsung berantakan hanya dalam dua menit setelah peluit awal dibunyikan.

Dalam laga yang berakhir dengan kekalahan 1-2 dari Juventus di Turin pada pekan ke-32 Serie A 2024-25, pelatih berpengalaman ini mengungkapkan bahwa timnya harus beradaptasi secara taktis setelah Teun Koopmeiners mencetak gol cepat yang mengguncang mental dan rencana permainan Lecce.

“Kami kebobolan setelah satu menit lebih sedikit, jadi Plan A benar-benar hancur,” ujar Giampaolo kepada Sky Sport Italia.

“Kami berniat untuk menekan tinggi dan menjaga Juventus sejauh mungkin dari gawang kami, tapi ketika skor menjadi 2-0, kami sadar bahwa pendekatannya harus berubah,”

Start Buruk, Upaya Bangkit Terlambat

Setelah gol pembuka Koopmeiners pada menit ke-2, Juventus menggandakan keunggulan melalui penyelesaian apik dari Kenan Yildiz pada menit ke-33, hasil dari skema serangan tim yang terstruktur dan cepat.

Lecce hanya bisa membalas lewat sundulan Federico Baschirotto di menit ke-87, yang datang terlalu terlambat untuk menyelamatkan satu poin.

Selain kebobolan cepat, Lecce juga kehilangan Gaby Jean yang harus ditandu keluar lapangan akibat cedera lutut.

Giampaolo menilai performa tim di babak kedua lebih baik secara struktur dan reaksi.

“Saya katakan pada para pemain di ruang ganti bahwa kita harus lebih solid. Kita ubah rencana, dan saya pikir mereka melakukannya cukup baik di babak kedua,”

Keputusan Taktis dan Substitusi Mengejutkan

Salah satu keputusan paling mengejutkan Giampaolo adalah mengganti striker utama Nikola Krstovic saat jeda.

Meski banyak yang mengira itu karena alasan fisik, pelatih Lecce mengonfirmasi ada pertimbangan disiplin.

“Krstovic tampak sangat frustrasi terhadap keputusan wasit yang tak memberikan pelanggaran atas Veiga, dan saya khawatir dia bisa dikartu merah, jadi saya ambil keputusan itu,”

Lecce juga tampil dengan formasi tiga bek, mencerminkan pendekatan baru yang dibawa Igor Tudor ke Juventus. Giampaolo menekankan bahwa ini bukan reaksi instan, tapi bagian dari rencana jangka pendek mereka.

“Melawan tim seperti Juve yang sangat baik dalam eksploitasi ruang, kami tidak bisa bertahan hanya dengan empat bek. Sistem ini bisa kami pakai lagi, tergantung lawan.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*