Capello Beberkan Bagaimana Tudor Ubah Juventus Seperti Membunyikan Bel Sekolah

Kebangkitan Juventus pasca keterpurukan musim ini bukanlah sebuah kebetulan, melainkan hasil dari kehadiran Igor Tudor, pelatih interim yang sukses mengubah atmosfer klub dalam waktu singkat. Pujian pun datang dari salah satu pelatih legendaris Fabio Capello.

Dalam kolomnya di La Gazzetta dello Sport, Capello menilai bahwa Tudor bukan sekadar solusi sementara, tapi seorang pelatih yang telah membangkitkan semangat dan kebebasan bermain di Juventus, sesuatu yang telah lama hilang di bawah tekanan dan taktik yang terlalu kaku.

Capello menyampaikan pernyataan menarik yang menggambarkan perubahan suasana di Allianz Stadium sejak kedatangan Tudor.

“Seolah-olah Tudor membunyikan bel sekolah, buku disimpan di bawah meja, dan semua orang berlari ke lapangan bermain,” tulis Capello.

Analogi itu menggambarkan transformasi dari tekanan menjadi kebebasan, dari ketakutan menjadi kenikmatan dalam bermain sepak bola.

Sebuah perubahan yang tidak hanya terlihat dari hasil, tapi juga dari bahasa tubuh para pemain di lapangan.

Tiga Laga, Tujuh Poin, dan Harapan Baru

Dalam tiga pertandingan pertamanya sebagai pelatih Juventus, Tudor mencatatkan Dua kemenangan (melawan Cagliari dan Lecce) serta satu hasil imbang (melawan Roma).

Hasil ini mengangkat Juventus kembali ke peringkat keempat klasemen Serie A dan menjaga peluang mereka lolos ke Liga Champions tetap terbuka.

“Efek Tudor sangat terasa. Igor membuat saya takjub, tetapi yang terpenting, tampaknya ia menyukai para pemain. Perebutan Liga Champions masih jauh, tetapi hanya dalam waktu lebih dari 20 hari, pelatih baru Juventus itu telah mencapai prestasi penting,”

Namun menurut Capello, nilai terbesarnya bukan sekadar hasil, melainkan cara Tudor memberikan “kebebasan individu” kepada para pemainnya.

Hal ini dianggap sebagai kunci utama dalam memulihkan performa tim yang sebelumnya kaku dan penuh tekanan.

“Selain tujuh poin dalam tiga pertandingan, ia memberikan kebebasan yang jauh lebih besar kepada individu,”

Kembali ke Posisi Alamiah, ke Performa Terbaik

Salah satu aspek paling signifikan dari pendekatan Tudor adalah pengembalian pemain ke posisi ideal mereka.

“Tudor mengenal Juventus dan membuat pilihan yang sesuai dengan klub segera setelah ia kembali ke Turin. Semua pemain terbaik ada di lapangan, dimulai dengan Vlahovic, dan di posisi yang paling alami bagi mereka,”

“Yildiz telah beralih dari sayap ke peran playmaker, sementara McKennie telah mengucapkan selamat tinggal pada peran trequartista. Igor tidak menemukan formula ajaib, tetapi ia telah menunjukkan bahwa ia memiliki keterampilan utama untuk melatih tim besar: Akal sehat dan kepraktisan.”

Tudor Bukan Sekadar Pelatih Interim

“Dia bukan pelatih karbitan,” ujar Capello, mengacu pada status Tudor yang dulu hanya dianggap sebagai solusi jangka pendek. Namun kini, performa dan dampaknya mulai mengubah narasi itu.

Manajemen Juventus pun dikabarkan tengah mempertimbangkan mempermanenkan posisi Tudor hingga musim 2025-26, sebuah sinyal bahwa klub mulai percaya pada proyek yang dibawa sang pelatih asal Kroasia.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*