Parma vs Juventus: Chivu Tantang Tudor dengan Semangat Final

Pelatih Parma, Cristian Chivu, mengungkapkan antusiasmenya jelang duel panas kontra Juventus dalam laga pekan ke-33 Serie A 2024-25, yang dijadwalkan berlangsung di Stadio Tardini, Selasa (22/4/2025) pukul 01.45.WIB.

Dalam konferensi pers jelang pertandingan, legenda asal Rumania itu memuji transformasi Juventus di bawah asuhan Igor Tudor, namun menegaskan bahwa Parma siap menghadapi apapun.

“Sejak saya datang ke sini, saya bilang bahwa kami akan menghadapi 13 final. Dan inilah cara kami menatap setiap pertandingan,” ujar Chivu dengan determinasi tinggi.

Momentum Positif dan Tantangan Berat

Chivu, yang menggantikan Fabio Pecchia sebagai pelatih kepala Parma, mulai memberikan stabilitas kepada tim.

Meski hanya meraih Lima hasil imbang beruntun, performa mereka yang solid, termasuk hasil imbang melawan Inter dan Fiorentina menunjukkan bahwa mentalitas dan organisasi tim telah membaik secara signifikan.

“Tujuannya adalah memberikan performa bagus, meraih hasil, dan memberikan hadiah untuk fans kami. Kami tahu betapa pentingnya laga ini bagi mereka,” tambahnya.

Melawan Juventus yang sedang bangkit bersama Tudor, Parma wajib tampil disiplin dan penuh konsentrasi. Chivu mengakui bahwa Juve kini bermain dengan intensitas dan gaya yang lebih langsung.

“Kami harus menciptakan kepadatan di lini tengah untuk menutup saluran umpan mereka. Mereka punya kualitas dan kedalaman skuad yang luar biasa,”

Dari Bek Menjadi Pelatih Ofensif

Menariknya, baik Chivu maupun Tudor adalah mantan bek tangguh yang kini dikenal sebagai pelatih dengan filosofi menyerang. Namun Chivu menegaskan bahwa peran sebagai pelatih sangat berbeda dengan karier mereka di lapangan.

“Apa yang kami lakukan saat bermain tidak relevan. Kami sekarang pelatih dengan visi berbeda. Kami pernah bermain di tim-tim besar yang suka mendominasi permainan, tapi saat ini saya harus rendah hati dan fokus pada tujuan utama: bertahan di Serie A,”

Chivu juga menyoroti fleksibilitas taktik yang dibutuhkan di Serie A. Meski Juventus kerap bermain dengan formasi 3-4-2-1, dia menekankan pentingnya kesiapan menghadapi segala kemungkinan.

“Serie A sangat menantang karena Anda harus bisa beradaptasi dengan berbagai situasi. Tapi untuk laga seperti ini, saya tidak perlu memotivasi pemain. Ini tipe pertandingan yang, sejujurnya, saya ingin mainkan sendiri jika bisa,”

Antara Optimisme dan Kerendahan Hati

Chivu menunjukkan kedewasaan dalam mengelola emosi tim setelah hasil positif belakangan ini. Ia menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara semangat dan kerendahan hati.

“Saya seorang perfeksionis. Saya tahu kami bisa lebih baik. Kami menciptakan banyak peluang bersih saat melawan Inter dan Fiorentina, lima peluang emas harusnya berbuah lima gol.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*