Pierre Kalulu Beberkan Kekurangan Terbesar Juventus Saat Tumbang dari Parma

Kekalahan Juventus dari Parma dengan skor tipis 0-1 dalam laga tunda pekan ke-33 Serie A 2024-25 tidak hanya memutus tren positif Bianconeri di bawah arahan Igor Tudor, tetapi juga memperlihatkan sisi gelap dari performa tim yang masih jauh dari kata konsisten.

Bek Juventus, Pierre Kalulu, jadi salah satu dari sedikit pemain yang tampil menonjol di Ennio Tardini, namun tetap tak mampu menyembunyikan rasa kecewanya usai laga.

Kalulu, yang diturunkan sebagai bek tengah kanan, tampil solid dalam menjaga lini pertahanan dan bahkan beberapa kali mencoba memberikan kontribusi dalam fase serangan.

Tapi, semua usahanya tak cukup untuk menyelamatkan Juve dari kekalahan setelah sundulan Mateo Pellegrino menjadi satu-satunya gol yang tercipta.

Bukan Soal Skema, Tapi Mentalitas

Dalam wawancara pascalaga yang diunggah melalui situs resmi Juventus, Kalulu menyoroti satu aspek utama yang menurutnya sangat kurang dari tim, yakni kegarangan.

“Kita harus lebih garang, baik dalam bertahan maupun menyerang. Kita harus lebih sering memenangkan duel. Kita harus berbuat lebih banyak,” tegas Kalulu.

Pernyataan ini bukan tanpa dasar. Selama 90 menit, Juventus memang tampak lembek atau bermain terlalu sopan, kurang menunjukkan rasa lapar dan determinasi untuk merebut kemenangan dengan segala cara yang sah.

Tak ada urgensi, tak ada daya dobrak yang cukup untuk membalikkan keadaan, bahkan setelah tertinggal. Parma, yang berjuang untuk menjauh dari zona degradasi tampak lebih lapar dan fokus sepanjang pertandingan.

Kalulu pun menyadari betul betapa pentingnya setiap pertandingan yang tersisa di musim ini.

“Kita kehilangan kesempatan untuk naik ke klasemen. Mulai sekarang, setiap pertandingan adalah final. Setiap poin akan sangat berarti.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*