Napoli kini berada di ambang Scudetto musim 2024-25, dan sang pelatih Antonio Conte kembali menggaungkan pesan ikonik yang dulu pernah ia sematkan di Juventus.
Napoli tengah memimpin klasemen Serie A dengan keunggulan Tiga poin atas Inter Milan, hanya tersisa tiga pertandingan lagi menuju akhir musim.
Di tengah tekanan dan ekspektasi besar, Antonio Conte sekali lagi menunjukkan sisi mentalitas pemenang yang telah menjadi ciri khasnya sejak lama.
Pesan Juara yang Sudah Familiar bagi Juventini
Usai kemenangan tipis 1-0 Napoli atas Lecce, Conte berkata, “Mereka yang menang menulis buku sejarah. Yang lainnya hanya membacanya.” Sebuah kalimat yang seolah menjadi mantranya dalam membangun tim juara.
Namun, bagi para penggemar Juventus, pesan ini bukanlah hal baru. Pada 2014, setelah membawa Bianconeri menjuarai Scudetto ketiga berturut-turut, Conte mengenakan kaus bertuliskan, “Ada yang membaca sejarah, ada yang menulisnya.” Sebuah simbol kemenangan yang kemudian menjadi legendaris.
Dari Juve, Inter, Kini Napoli: DNA Pemenang Conte
Antonio Conte bukan sosok asing di puncak Serie A. Ia telah menjuarai Empat Scudetto sebagai pelatih: tiga bersama Juventus dan satu bersama Inter Milan.
Kini, ia di ambang Scudetto bersama Napoli, membentuk tim tangguh yang siap mengukir namanya di sejarah klub.
Walau mengakui bahwa laga melawan Lecce bukanlah penentu utama, Conte menekankan pentingnya fokus dan kerja keras dalam situasi sulit: “Kami datang dengan kondisi darurat. Olivera bermain untuk pertama kalinya sebagai bek tengah. Tapi tim ini merespons dengan hebat.”
Tekanan Menuju Gelar: Konsistensi Adalah Kuncinya
Napoli tak hanya harus menghadapi rival seperti Inter, tetapi juga ekspektasi besar dari publik dan media. Dalam situasi ini, mentalitas juara yang ditanamkan Conte bisa menjadi pembeda. Ia menolak merasa puas, bahkan setelah kemenangan penting.
“Scudetto tak datang dari satu pertandingan saja,” ujarnya. “Tapi kami telah mengambil langkah penting menuju sana.”
Leave a Reply