Perebutan Zona Liga Champions: Tacchinardi Khawatir Juventus Akan Gagal Karena Kesalahan Sendiri

Perjuangan Juventus untuk mengamankan tempat di Empat besar Serie A musim 2024-25 ini masih jauh dari kata aman.

Meski sempat menunjukkan tanda-tanda kebangkitan di bawah komando pelatih Igor Tudor, legenda klub Alessio Tacchinardi mengungkapkan kekhawatirannya bahwa Si Nyonya Tua bisa saja menembak kaki sendiri di saat-saat krusial.

Dalam wawancaranya dengan La Gazzetta dello Sport, Tacchinardi mengatakan bahwa dirinya senang melihat Juventus kembali menemukan “jiwa”-nya di bawah Tudor, namun masih melihat potensi ancaman besar jika konsentrasi mereka goyah di momen-momen penting.

Persaingan Ketat dan Tanggung Jawab Besar

Juventus saat ini terlibat dalam persaingan sengit menuju zona Liga Champions, dengan Roma dan Lazio menyamai raihan poin mereka (63) usai pertandingan pekan lalu.

Hasil imbang 1-1 kontra Bologna di pekan ke-35 Serie A menjadi peringatan serius bahwa setiap poin kini sangat berarti.

“Saya optimis tentang laga melawan Lazio karena Juventus telah menemukan kembali jiwanya bersama Tudor,” ujar Tacchinardi, dikutip dari Tuttomercatoweb.

“Mereka harus menang di laga penting itu dan terus mendorong di dua pertandingan terakhir melawan Udinese dan Venezia. Perebutan posisi empat besar akan berlangsung ketat hingga akhir,”

Ketakutan Terbesar? Justru Juventus Sendiri

Meski memuji laju positif Roma dan performa impresif Lazio, Tacchinardi justru menyebut tim yang paling ia takutkan adalah Juventus sendiri.

“Roma sedang dalam tren positif dan tampil sangat baik, tapi tim yang paling saya khawatirkan adalah Juventus. Karena kadang mereka justru menghancurkan peluang mereka sendiri,”

Kekhawatiran ini merujuk pada inkonsistensi mentalitas dan kegagalan mengamankan kemenangan di momen krusial yang kerap terlihat dalam beberapa musim terakhir.

Kunci Sukses: Thuram, Vlahovic, dan Kolo Muani

Dalam penilaiannya, Tacchinardi juga menyebutkan nama pemain yang bisa jadi pembeda dalam tiga laga terakhir. Marcus Thuram menjadi taruhan utama mantan gelandang Timnas Italia tersebut.

“Saya bertaruh pada Thuram. Ia bukan pemimpin vokal, tapi pergerakannya di lapangan mampu menginspirasi tim. Ia memiliki kekuatan, kecepatan, dan kemampuan untuk mengubah jalannya pertandingan dengan lari sejauh 50 meter,”

“Tudor mengeluarkan yang terbaik dari pemain yang memiliki kekuatan dan daya ledak,”

Ia juga menyoroti pentingnya kontribusi dua penyerang tengah lainnya, yakni Randal Kolo Muani dan Dusan Vlahovic.

“Kolo Muani punya bakat, tapi ia harus lebih kejam di depan gawang. Saya yakin Tudor bisa membangkitkan kembali ketajaman Vlahovic di tiga laga terakhir.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*