Ketegangan Frattesi dan Inzaghi Memuncak, Juventus Siap Menyergap

Final Liga Champions 2024/25 antara Inter Milan dan PSG menyisakan luka mendalam, bukan hanya karena skor telak 5-0, tetapi juga karena ketegangan internal yang muncul di kubu Nerazzurri.

Menurut laporan dari La Gazzetta dello Sport, drama tak hanya terjadi di lapangan, melainkan juga di bangku cadangan.

Gelandang Italia, Davide Frattesi, dikabarkan sempat melontarkan protes dengan nada tinggi kepada pelatih Simone Inzaghi usai gol kelima PSG.

Frattesi tidak dimainkan sama sekali dalam laga penting tersebut, sebuah keputusan yang jelas meninggalkan rasa frustrasi mendalam bagi pemain kelahiran 1999 itu, mengingat ia telah menjadi pemain kunci dari bangku cadangan sepanjang musim.

Meski beberapa kali mencetak gol penting, termasuk melawan Bayern Munich dan Barcelona di Liga Champions, sang pelatih tidak menunjukkan kepercayaan pada Frattesi.

Ketegangan di Munich, Sinyal Perpisahan?

Konfrontasi antara Frattesi dan Inzaghi menjadi cerminan hubungan yang mulai retak. Kekecewaan Frattesi bukan tanpa alasan. Sepanjang musim, ia kerap disisihkan dari starting XI dalam laga-laga penting, dan final kontra PSG seolah menjadi klimaks dari kekecewaannya.

Jika Inzaghi tetap menjadi pelatih Inter musim depan, maka besar kemungkinan Frattesi akan membuka pintu untuk hengkang dari Giuseppe Meazza.

Juventus, yang sebelumnya telah mengamati situasi Frattes, kini diyakini siap bergerak cepat untuk memboyongnya ke Turin.

Juventus Mengintai: Frattesi Target Potensial

Frattesi adalah profil yang sangat cocok dengan rencana regenerasi Juventus. Dengan pengalaman Serie A yang matang dan usia yang masih muda, ia bisa menjadi solusi jangka panjang di lini tengah.

Kegagalan Inter mempertahankan keharmonisan skuad membuka peluang bagi Bianconeri untuk mendatangkan pemain yang merasa tak lagi dihargai seperti Frattesi.

Pesan Emosional Frattesi: “Saya Hancur…”

Lewat unggahan emosional di Instagram, Frattesi mencurahkan isi hatinya. Ia menyebut kekalahan dari PSG sebagai momen yang “menghancurkan”, dan mengaku sakit hati karena tak bisa ikut berjuang di atas lapangan.

“Saya hancur… Saya tidak menduganya, kami semua tidak menduganya,” posting sang gelandang.

“Setahun penuh pengorbanan, keringat, latihan, perjalanan, dan semua itu hilang dalam sekejap…”

Berikut komentar Frattesi selengkapnya:

Pernyataan itu juga menjadi bentuk penghargaan terhadap para pendukung Inter yang menurutnya tetap setia di masa-masa sulit. Namun, unggahan ini juga menyiratkan rasa tidak puas atas perlakuan yang ia terima dari tim pelatih.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*