Bek Al-Ain, Zabala: “Kami Tak Takut Lawan Juventus di Piala Dunia Antarklub”

Bek Al-Ain FC, Facundo Zabala, menegaskan bahwa timnya tidak gentar menghadapi Juventus di ajang Piala Dunia Antarklub 2025.

Laga perdana Al-Ain di Piala Dunia Antarklub menghadapi Juventus bakal digelar pada Kamis. 19 Juni 2025, pukul 08.00 WIB.

Dalam wawancara eksklusif bersama TuttoMercatoWeb (TMW), Zabala berbicara soal tantangan menghadapi klub-klub elit Eropa, termasuk Juventus dan pemain bintang mereka seperti Francisco Conceição.

“Bisa tampil di Piala Dunia Antarklub adalah hal yang luar biasa. Bagi kami semua, ini mimpi yang jadi kenyataan,” ujar bek asal Argentina berusia 26 tahun itu.

“Seorang pemain selalu mempersiapkan diri untuk mencapai level tertinggi. Harapan kami adalah bisa tampil sejajar dengan tim-tim terbaik dunia. Saya bangga bisa menjadi bagian dari turnamen ini,”

Al-Ain FC menjadi salah satu wakil dari Asia di edisi perdana turnamen ini yang mempertemukan 32 klub dari berbagai konfederasi.

Juventus sendiri dijadwalkan memulai petualangannya menghadapi klub asal Uni Emirat Arab tersebut di babak penyisihan grup.

Zabala Kirim Peringatan untuk Juventus

Mengomentari laga melawan Juventus, Zabala menyadari bahwa laga tersebut akan menjadi ujian berat. Namun, dia dan timnya tidak akan ciut nyali.

“Saya tahu Juventus akan menekan kami dengan kualitas pemain yang mereka miliki. Tapi kami akan mengikuti instruksi pelatih, menjaga organisasi, dan mencoba menyerang di saat yang tepat,” jelasnya.

Zabala pun kemungkinan akan bertugas menjaga pergerakan Francisco Conceição, bintang muda yang resmi memperpanjang masa pinjamannya demi tampil bersama Juventus di turnamen ini.

“Saya tidak pernah merasa takut. Saya selalu menaruh respek kepada lawan, tapi ketakutan tidak boleh ada,” tegasnya.

“Dalam pertandingan seperti ini, fokus adalah segalanya. Kami semua manusia yang berusaha memberikan yang terbaik di lapangan.”

Kenangan Mengecewakan di Italia dan Harapan Kembali

Zabala sempat merumput di Italia bersama Venezia pada musim 2022/23, namun hanya mencatat satu penampilan di Serie B. Meski pengalaman tersebut tidak sesuai harapan, ia mengaku banyak belajar.

“Saat tiba di Venezia, saya masih terlalu muda. Sekarang saya lebih dewasa dan lebih memahami permainan. Walau tidak mendapat banyak kesempatan, saya tetap belajar dari pemain-pemain top di sana.”

Zabala pun menyatakan keinginannya untuk kembali ke Italia di masa depan, sebagai bentuk pembuktian diri.

“Saya merasa punya misi pribadi untuk menebus kegagalan masa lalu. Liga Italia adalah salah satu yang terbaik di dunia. Saya berharap bisa kembali suatu hari nanti, dengan sedikit keberuntungan yang tidak saya miliki saat di Venezia.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*