
Sebelum laga pembuka FIFA Club World Cup 2025 melawan Al Ain, skuad Juventus melakukan kunjungan ke Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dalam rangkaian kegiatan promosi di Amerika.
Namun, momen yang dirancang sebagai ajang diplomasi dan ekspansi merek itu ternyata memunculkan beragam respons dari para pemain.
Salah satu reaksi paling jujur datang dari Timothy Weah, winger asal Amerika Serikat yang tak bisa menyembunyikan ketidaktertarikannya terhadap nuansa politik dalam kunjungan tersebut.
Strategi Global Juventus di Amerika
Dalam beberapa tahun terakhir, Juventus aktif memperluas jangkauan komersialnya ke pasar Amerika Utara, termasuk melalui rekrutmen pemain asal AS seperti Timothy Weah dan Weston McKennie.
Kunjungan ke Gedung Putih atau bertemu tokoh politik ternama menjadi bagian dari strategi tersebut, sejalan dengan ambisi klub untuk menjangkau audiens global.
Bahkan, jika Juventus tak berpartisipasi di Club World Cup, besar kemungkinan klub tetap akan menggelar tur pramusim ke AS sebagaimana yang pernah dilakukan sebelumnya.
Weah: “Saya Hanya Ingin Main Bola”
Namun, tidak semua pemain menyambut positif momen tersebut. Dalam pernyataannya yang dikutip oleh Tuttomercatoweb, Timothy Weah menyampaikan reaksi jujur:
“Itu semua kejutan. Sebenarnya mereka bilang kami harus pergi dan kami tidak punya banyak pilihan. Saya agak terkejut, semuanya terasa aneh. Saat dia (Trump) mulai bicara soal politik dan Iran, saya berpikir, ‘Saya hanya ingin bermain sepak bola’.”
Pernyataan ini mencerminkan perasaan canggung dan ketidaktertarikan Weah terhadap urusan politik, terutama dalam situasi yang terkesan dipaksakan sebagai bagian dari agenda klub.
Leave a Reply