
Paul Pogba akhirnya buka suara soal masa sulit yang ia alami selama menjalani hukuman larangan bermain karena doping.
Dalam wawancara eksklusif dengan acara Sept à Huit di TF1, Pogba menyampaikan rasa kecewanya terhadap mantan klubnya, Juventus, yang menurutnya tidak memberikan dukungan yang ia butuhkan saat itu.
Pogba yang kini berusia 32 tahun dihukum karena gagal dalam tes doping setelah pertandingan melawan Udinese pada 2023, meski ia hanya duduk di bangku cadangan sepanjang laga tersebut.
Awalnya, Pogba dihukum selama empat tahun, namun akhirnya diringankan menjadi 18 bulan.
“Saya minta bantuan Juventus, tapi tidak dikabulkan,” ujar Pogba seperti dikutip dari Gazzetta dello Sport.
“Saya minta pelatih kebugaran karena saya masih bagian dari tim. Saya pikir saya berhak mendapatkannya. Tapi Juventus tidak mendukung saya. Itu sangat membekas,”
Merasa Sendirian di Masa Sulit
Pogba melanjutkan bahwa dirinya merasa berjuang sendirian, seolah ia sedang berperang melawan badan anti-doping, bukan melawan klubnya sendiri.
“Saya tidak mengerti. Saya kira saya sedang berperang melawan otoritas anti-doping, bukan Juventus,” ujarnya.
Ia juga berbagi sisi emosional dari masa tersebut:
“Saya tidak bisa terus-menerus mengantar anak-anak ke sekolah, melewati stadion dan pusat latihan, sambil tahu bahwa saya tak bisa bermain dalam waktu lama. Anak-anak saya terus bertanya kapan saya kembali bermain dan kapan mereka bisa menonton saya di stadion.”
Pogba Siap Bangkit Bersama Monaco
Setelah kontraknya diputus oleh Juventus pada November 2024, Pogba kini berstatus free agent dan dikabarkan segera bergabung dengan klub Ligue 1 AS Monaco.
Pemain yang kini telah bebas bermain sejak Maret 2025 itu mengaku siap secara fisik dan mental untuk kembali ke lapangan.
“Saya siap secara fisik dan mental, dan saya sangat ingin memulai lagi. Saya mungkin 32 tahun, tapi saya masih merasa seperti anak kecil.”
Leave a Reply