De Paola: “Sudah Empat Tahun, Lini Pertahanan Juventus Masih Rapuh”

Setelah Dua kemenangan meyakinkan atas Al Ain dan Wydad, harapan Juventus untuk bangkit secara defensif kembali runtuh setelah dipermalukan 2-5 oleh Manchester City di fase grup Piala Dunia Antarklub.

Meski hasil pertandingan ini tidak mempengaruhi kelolosan mereka ke 16 Besar, namun kinerja lini belakang yang berantakan menjadi alarm besar bagi Juventus, dan bagi jurnalis sekaligus pengamat sepak bola Italia, Paolo De Paola, ini bukanlah hal yang mengejutkan.

Performa Bagus Sebelumnya Ternyata Semu

Juventus sempat meraih dua clean sheet berturut-turut di Club World Cup, yang sempat membangkitkan optimisme bahwa pertahanan mereka sudah membaik.

Namun, laga melawan Manchester City, lawan tim Eropa pertama mereka dalam turnamen ini mengungkap kenyataan pahit bahwa Juventus belum sembuh dari krisis pertahanan.

Barisan belakang yang diisi oleh Pierre Kalulu, Lloyd Kelly, dan Alberto Costa tampak tidak sinkron, kerap kehilangan posisi, dan kesulitan membaca pergerakan lawan.

Bahkan kiper Michele Di Gregorio dipaksa melakukan penyelamatan berkali-kali hanya untuk menjaga skor tak lebih parah.

De Paola: “Sudah 4 Tahun, Tapi Tak Ada Perubahan”

Berbicara kepada TuttoJuve, jurnalis senior Paolo De Paola menyampaikan penilaiannya secara blak-blakan:

“Selama Empat tahun terakhir, pertahanan Juve kacau balau dan tidak ada perbaikan sama sekali. Costa, Kalulu, Kelly, dan yang lainnya sungguh mengecewakan.” Kritik Paola

Ucapan ini menyentil manajemen Juventus yang dinilai gagal membangun kembali fondasi defensif tim, meskipun telah melakukan sejumlah investasi di sektor tengah dan depan dalam beberapa musim terakhir.

Juventus Harus Jadikan Lini Belakang Prioritas Transfer

Dengan ambisi menjuarai turnamen besar dan bersaing di Liga Champions musim depan, Juventus wajib menjadikan pertahanan sebagai fokus utama pada bursa transfer musim panas ini.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*