
Granit Xhaka. Gelandang internasional Swiss yang kini membela Bayer Leverkusen menjadi incaran serius Juventus setelah negosiasi dengan AC Milan tampaknya menemui jalan buntu.
Laporan terbaru dari Tuttosport dan La Gazzetta dello Sport mengonfirmasi bahwa Juventus kini menjadi kandidat terkuat untuk mendapatkan tanda tangan eks Arsenal itu.
Xhaka: Kombinasi Pengalaman, Konsistensi, dan Harga Terjangkau
Dengan 225 penampilan di Premier League dan 174 laga di Bundesliga, Granit Xhaka jelas bukan pemain sembarangan. Gelandang berusia 32 tahun ini tampil konsisten bersama Leverkusen, bahkan nyaris tak tergantikan dalam dua musim terakhir.
Ia hanya absen Tiga kali di Bundesliga selama periode tersebut, dan tidak pernah absen lebih dari satu pertandingan berturut-turut sejak 2021.
Ketangguhan fisik dan mentalitas juara yang ia bawa menjadi nilai tambah yang sangat berharga untuk lini tengah Juventus.
Yang membuat transfer ini semakin menarik adalah banderol sang pemain yang tergolong murah di pasar saat ini. Bayer Leverkusen disebut hanya mematok harga €15 juta, jauh lebih rendah dibanding dua gelandang lain yang juga masuk radar Juventus, yakni Morten Hjulmand dan Florentino Luis, yang masing-masing bisa menelan biaya hingga €40 juta.
Juventus sendiri berusaha menekan harga tersebut lebih jauh, dengan harapan bisa mencapai kesepakatan di angka €12 juta, menurut laporan hari Rabu dari Tuttosport.
Tuntutan Gaji Masih Dalam Batas Wajar
Selain harga transfer yang masuk akal, tuntutan gaji Xhaka juga tidak membuat manajemen Juventus keberatan.
Meski akan berusia 33 tahun pada bulan September, pemain asal Swiss ini hanya meminta gaji sekitar €3,5 juta net per musim, kenaikan dari pendapatan saat ini, namun masih berada dalam kisaran yang wajar bagi Juventus.
Dengan mempertimbangkan usia dan status kariernya, kontrak ini kemungkinan akan menjadi kontrak besar terakhir Xhaka, dan Juventus tampaknya bersedia mengakomodasi permintaan tersebut demi mendapat pengalaman, kepemimpinan, dan stabilitas di lini tengah.
Leave a Reply