
Juventus, klub yang pernah mendominasi sepak bola Italia selama hampir satu dekade, kini tengah mengalami periode sulit.
Sejak berakhirnya era kejayaan mereka pada 2020, Bianconeri terus berjuang untuk kembali ke puncak klasemen Serie A. Namun, kritik terbaru dari mantan kiper Inter Milan menggarisbawahi betapa dalamnya krisis identitas dan kualitas yang tengah melanda raksasa Turin.
Juventus dan Perubahan Nasib Setelah Dominasi 2012–2020
Sebagai klub tersukses dalam sejarah Serie A, Juventus memiliki reputasi kuat dalam merekrut pemain top dunia. Dari Andrea Pirlo hingga Cristiano Ronaldo, dari Gianluigi Buffon hingga Carlos Tevez, klub ini dikenal sebagai magnet bagi para bintang.
Namun, semua itu mulai berubah sejak Inter Milan di bawah Antonio Conte menghentikan dominasi Juve pada musim 2020/21.
Sejak saat itu, Juventus belum pernah lagi mengangkat trofi Scudetto. Mereka bahkan tampak kehilangan arah, baik dalam manajemen maupun perekrutan pemain.
Julio Cesar: “Tidak Ada yang Layak Disebut Pemain Bintang di Juve”
Kritik pedas datang dari Julio Cesar, mantan penjaga gawang legendaris yang pernah mencicipi ketatnya kompetisi Serie A.
Dalam pernyataan yang dikutip oleh Tuttomercatoweb, ia menyoroti merosotnya kualitas pemain di skuat Juventus saat ini, bahkan memperluas kritiknya ke seluruh liga.
“Saya melihat sangat sedikit bakat di Serie A secara umum. Saya tidak dapat menemukan pemain dengan kualitas luar biasa di skuad Juventus: sungguh tidak ada seorang pemain pun yang membuat saya berkata, ‘Ya, dia layak untuk Juve.'”
Pernyataan Julio Cesar itu cukup menggambarkan persepsi publik saat ini.
Meski ada pemain muda menjanjikan seperti Kenan Yildiz, Juventus masih belum mampu menunjukkan konsistensi atau aura superioritas seperti era keemasan mereka.
Leave a Reply