
Juventus sukses meraih kemenangan 2-1 atas Atalanta dalam laga uji coba pramusim bertajuk Trofeo Bortolotti di Gewiss Stadium, Bergamo pada Minggu (17/8/2025) dini hari WIB.
Dua gol Juve dicetak oleh Jonathan David dan Dusan Vlahovic, sedangkan gol balasan Atalanta dicetak Lazar Samardzic.
Namun, di balik gol Jonathan David dan Dusan Vlahovic, ada satu nama yang mencuri perhatian, yakni Kenan Yildiz.
Seperti dilansir Juventusnews24.com, Yildiz dinobatkan sebagai MVP alias pemain terbaik, menunjukkan kembali bahwa nomor 10 Bianconeri kini berada di tangan yang tepat.
Yildiz Menyala di Babak Pertama
Sejak menit awal, permainan Juventus banyak bertumpu pada kreativitas Yildiz. Dengan teknik tinggi dan visi bermain tajam, ia menjadi motor serangan Juve di 45 menit pertama.
Pertahanan Atalanta dibuat kerepotan oleh pergerakannya di antara lini tengah dan belakang.
Dua kali tembakannya memaksa kiper La Dea, Carnesecchi melakukan penyelamatan gemilang, momen yang cukup untuk membuat fans Atalanta menahan napas.
Setiap kali bola berada di kakinya, muncul sensasi bahwa sesuatu yang berbahaya bisa tercipta, sebuah kualitas khas yang jarang dimiliki pemain seusianya.
Intensitas Menurun di Babak Kedua
Memasuki paruh kedua laga, Yildiz memang mulai kehilangan intensitas. Atalanta tampil lebih kompak dan berhasil mempersempit ruang geraknya.
Meski begitu, pelatih Igor Tudor tetap mempertahankannya di lapangan, mengandalkan kemampuannya menjaga keseimbangan dan kualitas dalam penguasaan bola.
Meskipun tak lagi seagresif babak pertama, kontribusinya tetap penting dalam menjaga ritme permainan Juventus.
Pusat Proyek Juventus
Lebih dari sekadar penampilan individu, performa Yildiz sekali lagi menegaskan statusnya sebagai pilar utama proyek Juventus di bawah asuhan Tudor.
Bukan hanya soal dribel atau tendangan jarak jauh, tetapi juga kemampuannya merangkai permainan, menghubungkan lini tengah dengan lini depan, dan menjadi pemimpin di usia muda.
Dengan usia yang baru menginjak 20 tahun (kelahiran 2005), Yildiz sudah menunjukkan kematangan yang membuatnya pantas mengenakan nomor ikonik 10 di Juventus.
Dengan performa ini, tidak heran bila Tudor tersenyum lega. Juventus punya pemain yang bukan hanya bisa menghibur, tetapi juga mampu menentukan hasil.
Leave a Reply