Turki kembali jadi tujuan potensial bagi pemain buangan Juventus. Kali ini, Arkadiusz Milik masuk radar Samsunspor, yang kabarnya sudah mengajukan permintaan informasi terkait sang striker Polandia.
Menurut laporan jurnalis transfer Orazio Accomando via Sport Mediaset, klub Super Lig Turki tersebut tertarik mendatangkan Milik yang kini berusia 31 tahun.
Situasi di Turin memang serba sulit bagi Milik setelah Juventus kedatangan dua penyerang anyar, Lois Openda dan Jonathan David, pada bursa transfer musim panas ini.
Karier Milik di Juventus Nyaris Mandek
Milik sebenarnya sempat mendapat perpanjangan kontrak dari Juventus awal tahun ini.
Namun, keputusan itu lebih bersifat strategis: klub ingin menurunkan beban gaji sang striker dan mempermudah proses transfer di masa depan.
Sayangnya, kontribusinya di lapangan hampir nihil. Sejak 2024, Milik belum pernah tampil membela Bianconeri.
Setelah menjalani operasi pada Juni 2024, ia mengalami cedera otot yang membuatnya absen sepanjang musim 2024/25.
Praktis, Juventus hanya “menyimpan” pemain tanpa memberi dampak nyata di lapangan.
Bursa Transfer Turki Masih Terbuka
Meski bursa transfer di sebagian besar liga Eropa sudah ditutup, klub-klub Turki masih memiliki waktu hingga dua pekan ke depan. Inilah celah yang coba dimanfaatkan Samsunspor untuk mendatangkan Milik.
Dengan minimnya menit bermain dan persaingan ketat di lini depan Juventus, peluang hengkang ke Turki tampak realistis.
Juventus pun diyakini tidak akan mempersulit, mengingat beban gaji Milik yang masih menguras neraca keuangan klub.
Akankah Milik Temukan Kebangkitan di Turki?
Bagi Milik, pindah ke Samsunspor atau klub Turki lainnya bisa menjadi jalan keluar untuk menghidupkan kembali kariernya.
Mantan striker Napoli ini sebelumnya dikenal memiliki insting gol tajam, namun rentetan cedera telah menghambat perjalanannya dalam beberapa tahun terakhir.
Jika transfer benar-benar terealisasi, ini bisa menjadi win-win solution: Juventus terbebas dari beban finansial, sementara Milik mendapatkan kesempatan bermain reguler di kompetisi yang masih kompetitif.
Leave a Reply