Juventus mengalami perubahan signifikan sejak Igor Tudor mengambil alih kursi pelatih pada Maret lalu.
Ia menggantikan Thiago Motta, yang gagal menjaga stabilitas ruang ganti. Awalnya, penunjukan Tudor hanya dimaksudkan sebagai solusi sementara untuk mengamankan posisi empat besar.
Namun, performa impresifnya membuat manajemen Juventus memutuskan untuk mempertahankannya lebih lama.
Awal Menjanjikan Bersama Tudor
Musim ini Juventus mengawali Serie A dengan sangat baik lewat dua kemenangan beruntun.
Hasil tersebut menghadirkan momentum positif dan optimisme baru di Turin. Namun, ujian sesungguhnya menanti mereka di laga akbar Derby d’Italia melawan Inter Milan pada pekan ke-3 Serie A 2025-26, Sabtu (13/9/2025) pukul 23.00 WIB.
Pertandingan ini tak sekadar soal gengsi historis, tetapi juga menjadi tolok ukur sejauh mana perkembangan Juventus di bawah arahan Tudor.
Kemenangan atas rival klasik mereka akan memperkuat posisi Bianconeri di papan atas serta menegaskan ambisi mereka dalam perburuan Scudetto musim ini.
Fokus Tudor: Konsistensi dan Karakter
Pengaruh Tudor mendapat pengakuan dari banyak pihak, termasuk mantan kiper legendaris Italia, Francesco Toldo.
Dalam wawancara dengan Tuttojuve, Toldo menyebut bahwa keputusan memilih Tudor adalah langkah tepat karena ia mampu memberikan identitas kuat bagi Juventus.
“Tudor? Itu pilihan untuk memberi tim kepribadian. Dia sangat berfokus pada konsistensi,” ujar Toldo.
Komentar ini menyoroti dua hal utama yang menjadi fondasi kepelatihan Tudor: konsistensi dalam performa dan kepribadian tim yang kuat.
Hal inilah yang diyakini dapat mengubah Juventus menjadi tim yang lebih solid, bukan hanya secara taktik, tetapi juga secara mental.
Leave a Reply