Del Piero: “Juventus Kehilangan Identitas, Tudor Salah Kelola Lini Serang”

Legenda hidup Juventus, Alessandro Del Piero, melontarkan kritik tajam terhadap cara Igor Tudor mengatur rotasi lini serang setelah hasil imbang tanpa gol melawan AC Milan kemarin (6/10/25).

Menurut sang ikon, terlalu sering mengganti striker justru membuat tim kehilangan arah permainan dan jati diri.

Tudor saat ini memang memiliki tiga penyerang utama untuk satu posisi sentral, Dusan Vlahovic, Jonathan David, dan Loïs Openda.

Namun, alih-alih menjadi kekuatan tambahan, kedalaman itu justru memunculkan kebingungan.

“Siapa yang paling cocok jadi ujung tombak di Juventus? Saat ini tidak ada yang benar-benar pas,” ujar Del Piero kepada Sky Sport Italia seperti dikutip IlBianconero.

“Tudor terus mengganti pemain depan, tapi hasilnya nihil. Mereka kehilangan identitas. Tim biasanya mengenali dirinya lewat starting XI yang konsisten, tapi Juventus belum punya itu, terutama di lini depan,”

Vlahovic Satu-satunya yang Efektif, Tapi Tak Pernah Sebagai Starter

Del Piero menyoroti fakta bahwa Vlahovic, yang sempat menolak pindah di musim panas dan memutuskan bertahan untuk tahun terakhir kontraknya, hanya mampu mencetak empat gol, semuanya ketika masuk dari bangku cadangan.

“Mereka yang menjadi starter hampir selalu tampil buruk. Vlahovic hanya tampil baik sebagai pemain pengganti,”

Sementara itu, Jonathan David baru mencetak satu gol di laga debut melawan Parma, dan Openda masih belum membuka rekening golnya sama sekali.

Tudor mencoba sistem rotasi agar setiap pemain mendapat kepercayaan, namun menurut Del Piero, itu hanya memperburuk keadaan.

“Kalau kamu terus merotasi, memang semua pemain merasa penting, tapi tim jadi kehilangan identitas. Rotasi yang berlebihan bikin ritme dan koneksi antarlini hancur,” tegasnya.

Seruan Del Piero: Juventus Harus Bermain Lebih Vertikal

Selain menyoroti rotasi, Del Piero juga menilai masalah utama Juventus ada pada kurangnya permainan vertikal.

Ia percaya tim akan lebih tajam jika bisa memaksimalkan kecepatan dan kreativitas dua pemain muda, yakni Kenan Yildiz dan Francisco Conceição.

“Juve bisa lebih berbahaya kalau bermain vertikal dengan tempo tinggi. Mereka punya pemain seperti Yildiz dan Conceição yang bisa menghancurkan pertahanan lawan kalau diberi ruang,” jelasnya.

Del Piero menambahkan bahwa saat ini hanya Manuel Locatelli yang berani menginisiasi permainan progresif, sementara gelandang lain terlalu berhati-hati.

“Juve sedang kesulitan dalam menyerang. Satu-satunya yang mencoba meningkatkan tempo adalah Locatelli, jadi para penyerang hanya mendapatkan sedikit peluang untuk mencetak gol. Jika Anda menerima bola dengan delapan atau sembilan pemain lawan di depan, sulit untuk melakukan apa pun.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*