Tudor Didesak Temukan Identitas Taktikal Juventus

Setelah era Thiago Motta berakhir dengan kekecewaan, Igor Tudor kini menghadapi tantangan besar di bangku pelatih Juventus, yakni menemukan stabilitas dan identitas permainan yang selama ini hilang.

Salah satu kritik utama terhadap Motta adalah ketidakmampuannya membentuk starting XI yang konsisten, dan kini, tanda-tanda serupa mulai terlihat di bawah kepemimpinan Tudor.

Meskipun Juventus memiliki kedalaman skuad yang mumpuni, Tudor tampak masih ragu menentukan siapa yang benar-benar menjadi pilihan utamanya, terutama di sektor serangan.

Pendekatan rotasi ekstrem yang ia lakukan sejauh ini membingungkan suporter dan analis, yang sulit menebak siapa striker utama atau pemain kunci di tim saat ini.

Masalah Lama: Rotasi Berlebihan dan Identitas yang Kabur

Rotasi pemain tentu penting untuk menjaga kebugaran dan menciptakan kompetisi sehat di dalam tim.

Namun, ketika dilakukan terlalu sering dan tanpa arah yang jelas, hal itu justru mengganggu ritme, kohesi, dan kepercayaan diri para pemain.

Situasi ini terlihat dalam beberapa laga terakhir Juventus, di mana tim tampak kehilangan koneksi antar lini dan gaya bermain yang khas.

Hasilnya? Performa tidak stabil, dan publik mulai membandingkan Tudor dengan pendahulunya, sesuatu yang pasti ingin ia hindari.

“Juventus sekarang sulit diingat siapa starting eleven-nya,” tulis jurnalis, Fabrizio Biasin dalam komentarnya untuk Tuttojuve.

“Dan situasi seperti itu selalu identik dengan ketidakpastian,”

Biasin: “Juventus Butuh Kejelasan dan Kepemimpinan”

Fabrizio Biasin, salah satu jurnalis terkemuka di Italia, menyerukan agar Tudor segera menunjukkan kepemimpinan dan arah taktik yang jelas.

Menurutnya, Juventus yang “puas diri” bukanlah Juventus sejati. Klub ini dibangun di atas mentalitas disiplin, stabilitas, dan kejelasan dalam memilih pemain inti.

“Sekarang, Juve yang puas tidak bisa disebut ‘Juve yang sebenarnya’. Semua tergantung pada pilihan pelatih,” kata Biasin.

“Terlalu lama sudah berlalu tanpa starting eleven yang tetap. Untuk keluar dari kekacauan dan bayangan era Motta, Tudor harus menentukan tim intinya, terutama striker utama.”

Pesan Biasin tegas, Juventus butuh kontinuitas, bukan eksperimen tanpa arah. Dalam pandangannya, memiliki kerangka utama pemain inti tidak hanya memberi kestabilan, tetapi juga membangun rasa saling percaya di dalam skuad.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*