Juventus sedang berada di fase pencarian identitas baru di bawah asuhan Igor Tudor. Meski belum terkalahkan musim ini, performa lini depan Bianconeri masih jauh dari kata meyakinkan.
Menurut laporan La Gazzetta dello Sport, sang pelatih asal Kroasia tengah mempertimbangkan perubahan sistem permainan agar bisa menduetkan Jonathan David dan Dusan Vlahovic di lini depan.
Langkah ini tentu menarik, sekaligus berisiko. Mari kita bahas apa saja keuntungan dan kerugian dari transformasi taktik yang tengah dipikirkan Tudor.
Formasi Saat Ini: 3-4-2-1 yang Belum Optimal
Sejak awal musim, Tudor menggunakan pola 3-4-2-1 dengan Kenan Yildiz dan Francisco Conceição (atau pemain kreatif lain) di belakang striker tunggal.
Namun, meski sistem ini memberikan keseimbangan antara pertahanan dan serangan, Juventus tampak kesulitan menciptakan peluang bersih.
Faktanya, Vlahovic yang baru empat kali menjebol gawang lawan selalu melakukannya sebagai pemain pengganti.
Sementara Jonathan David, yang datang secara gratis pada musim panas lalu, baru mencetak satu gol.
Tambahan buruknya lagi, Loïs Openda belum mencatatkan gol sama sekali dengan seragam hitam putih.
Eksperimen Melawan Milan dan Dortmund
Tanda-tanda perubahan sudah terlihat saat laga kandang melawan AC Milan sebelum jeda internasional.
Dalam beberapa menit terakhir, Tudor mengganti formasi menjadi 3-5-2, menurunkan dua striker sejajar di depan.
Sementara itu, pada laga kontra Borussia Dortmund di bulan September, David juga bermain bersama Openda, namun lebih sebagai gelandang serang, bukan penyerang murni. Jadi, perubahan sistem belum benar-benar terjadi secara penuh.
Kelebihan Duet David–Vlahovic
1. Tekanan Ganda ke Pertahanan Lawan
Dua striker tajam akan memaksa bek lawan bekerja ekstra. David dengan kecepatan dan mobilitasnya bisa membuka ruang bagi Vlahovic, yang lebih kuat secara fisik dan klinis di kotak penalti.
2. Efektivitas di Area Final Third
Dengan dua pemain nomor 9 sejati, Juventus bisa lebih berbahaya di situasi umpan silang dan bola mati. Ini cocok dengan gaya bermain Tudor yang menekankan agresivitas vertikal.
3. Meningkatkan Kepercayaan Diri Striker
Duet ini berpotensi menghidupkan kembali naluri mencetak gol kedua pemain yang belakangan tampil frustrasi.
Kekurangan dan Risiko
1. Korban di Sektor Kreatif
Formasi baru ini bisa membuat pemain seperti Francisco Conceição atau Edon Zhegrova kehilangan menit bermain. Padahal Conceição menjadi salah satu pemain paling menonjol pada bulan Oktober.
2. Kerapuhan di Lini Tengah
Dengan dua striker sejajar, Juventus harus menambah satu gelandang bertahan untuk menjaga keseimbangan. Artinya, kontrol di tengah bisa berkurang jika lawan menekan.
3. Adaptasi Waktu dan Ritme
Vlahovic dan David belum punya koneksi yang teruji. Membangun chemistry di antara dua penyerang dengan gaya berbeda membutuhkan waktu dan kesabaran.
Uji Coba Sistem Baru Saat Kontra Como
Perubahan sistem ini kemungkinan akan diuji saat Juventus melawat ke markas Como pada akhir pekan ini dalam laga pekan ke-7 Serie A 2025-26.
Itu bisa jadi momen pertama bagi publik untuk melihat apakah “duet maut baru” di lini depan benar-benar akan menjadi solusi atau justru menambah daftar eksperimen gagal di Turin.

Leave a Reply