Como 2-0 Juventus, Perang Ucapan Tudor vs Fabregas Memanas: “Dia Boleh Berkata Apa Saja”

Como mencuri perhatian usai menaklukkan Juventus 2-0 dalam laga pekan ke-7 Serie A 2025-26 di Stadio Sinigaglia, Minggu (19/10) malam WIB.

Kemenangan bersejarah ini bukan hanya menghentikan rekor tak terkalahkan Bianconeri musim ini, tetapi juga mempertegas ambisi tim asuhan Cesc Fabregas untuk bersaing di papan atas Serie A musim ini.

Namun, drama tak berhenti di lapangan. Seusai laga, perang kata antara Fabregas versus Igor Tudor terus berlanjut, memperpanjang ketegangan yang sudah dimulai bahkan sebelum kickoff.

Como Hentikan Rekor Tak Terkalahkan Juventus

Dua gol dari Marc-Oliver Kempf dan Nico Paz memastikan Como meraih tiga poin penuh atas Juventus.

Armada Fabregas tampil luar biasa disiplin dalam bertahan dan mematikan serangan balik cepat, memanfaatkan kelemahan Juve ntusyang tampil tanpa beberapa pilar utama seperti Gleison Bremer.

Bagi Como, kemenangan ini memiliki makna besar. Mereka kini menyamai raihan poin Juventus di klasemen, sekaligus membuktikan bahwa status “tim kecil” tak berlaku untuk skuad dengan kualitas dan determinasi tinggi seperti milik Fabregas.

Tudor Panas Sebelum Laga: “Como Klub Kecil Palsu”

Ketegangan bermula dari pernyataan Igor Tudor sebelum pertandingan. Dalam wawancaranya bersama Sky Sport Italia, pelatih asal Kroasia itu menyebut Como sebagai “klub kecil palsu”, menilai bahwa tim tersebut sebenarnya memiliki sumber daya besar.

“Mereka bukan tim kecil. Mereka menghabiskan banyak uang dan, yang paling penting, pelatihnya memilih semua pemain yang direkrut,” ujar Tudor dengan nada sindiran.

Pernyataan ini sontak menimbulkan reaksi dari pihak Como, terutama dari Fabregas yang juga terlibat dalam struktur kepemilikan klub.

Fabregas Balas Sindiran dengan Elegan

Menanggapi komentar Tudor, Cesc Fabregas memilih untuk merespons dengan cara halus namun penuh makna.

“Saya mengatakan ini dengan penuh rasa hormat kepada Tuan Tudor. Ia menyebut saya ‘pelatih Como’ dan saya berterima kasih untuk itu. Tapi mungkin ada hal yang belum dijelaskan sepenuhnya kepadanya soal bagaimana kami bekerja di sini,” ujar Fabregas usai laga.

Pelatih asal Spanyol itu tampak menahan diri, namun pesan tersiratnya jelas, bahwa Como bukan hanya tim yang “dibentuk pelatih”, melainkan hasil dari visi jangka panjang dan manajemen yang solid.

Tudor: “Dia Boleh Berkata Apa Saja”

Setelah kekalahan Juventus, Tudor ditanya kembali mengenai komentar balasan Fabregas. Namun sang pelatih memilih untuk tidak memperpanjang polemik.

“Saya tidak tahu apa yang dia katakan. Dia boleh berkata apa saja. Itu urusannya, dan saya punya pendapat saya sendiri,” ujar Tudor dingin.

Respons datar tersebut menegaskan bahwa meski ia mencoba menahan diri, hubungan antara dua pelatih ini kini penuh tensi, mencerminkan rivalitas baru yang bisa menjadi salah satu dinamika menarik di Serie A musim ini.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*