Joao Mario didatangkan ke Juventus dengan harapan besar untuk menjadi wing-back tangguh yang mampu mengisi kekosongan di sisi lapangan.
Transfernya bahkan mengorbankan Alberto Costa ke FC Porto, sebuah keputusan yang kini mulai dipertanyakan.
Namun, di bawah asuhan Igor Tudor, performa Joao Mario sejauh ini justru jauh dari ekspektasi.
Tidak Masuk Dalam Rencana Utama Tudor
Musim ini, Joao Mario belum mampu menunjukkan performa yang meyakinkan. Tudor tampak belum menemukan alasan kuat untuk memberinya peran penting di skuad utama.
Bahkan, ketika Juventus kekurangan opsi di posisi bek sayap, pemain asal Portugal itu tetap jarang dipercaya.
Hal itu terlihat jelas dalam laga melawan Real Madrid, di mana Tudor lebih memilih Pierre Kalulu untuk mengisi sisi sayap.
Kalulu memang lebih solid dalam bertahan, meski kontribusinya di lini depan masih terbatas.
Namun bagi pelatih asal Kroasia itu, kestabilan pertahanan tampaknya lebih berharga ketimbang eksperimen dengan Joao Mario yang belum menemukan ritmenya.
Statistik yang Mengecewakan
Sejauh ini, Joao Mario baru mencatatkan kurang dari 300 menit bermain di semua kompetisi musim ini.
Dalam beberapa pertandingan terakhir, namanya bahkan sama sekali tidak muncul di daftar pemain utama maupun cadangan yang digunakan.
Sementara itu, Kalulu justru semakin dipercaya di berbagai posisi berkat fleksibilitas dan kedisiplinannya.
Kondisi ini menjadi indikasi kuat bahwa Tudor belum puas dengan kontribusi Joao Mario, baik dari sisi ofensif maupun defensif.
Keputusan Juventus melepas Alberto Costa kini terlihat sebagai langkah yang kurang tepat, terlebih Costa kini tampil konsisten di Porto.
Juventus Mulai Menyesal?
Sumber internal klub (via Football-Italia.net) menyebut bahwa Tudor sebenarnya ingin mempertahankan Costa, namun keputusan transfer sudah terlanjur dibuat. Kini, hasil di lapangan mulai menunjukkan bahwa Juventus belum mendapatkan imbal hasil yang sepadan dari pertukaran tersebut.
Meski musim masih panjang, sejauh ini Juventus bisa dibilang berada di sisi yang kalah dari kesepakatan itu.
Joao Mario masih memiliki waktu untuk membalikkan keadaan, namun ia harus segera membuktikan diri sebelum kepercayaan pelatih benar-benar hilang.

Leave a Reply