Igor Tudor Tegaskan Tak Takut Dipecat dan Isyaratkan Juventus Lebih Menyerang vs Lazio

Pelatih Juventus, Igor Tudor, menegaskan dirinya tidak takut kehilangan jabatan meski tim belum meraih kemenangan sejak pertengahan September.

Dalam konferensi pers jelang laga pekan ke-8 Serie A 2025-26 melawan Lazio di Stadio Olimpico, pelatih asal Kroasia itu bahkan mengisyaratkan perubahan pendekatan taktik menjadi lebih agresif di lini depan.

Juventus Dalam Tekanan, Tudor Tetap Tenang

Juventus tengah melalui periode sulit dengan tujuh pertandingan beruntun tanpa kemenangan, termasuk dua kekalahan terakhir melawan Como dan Real Madrid.

Namun Tudor menegaskan bahwa ia tidak gentar menghadapi situasi ini.

“Jujur saja, saya tidak memiliki rasa takut sama sekali. Saya menikmatinya, bahkan dalam masa-masa sulit. Saya tahu apa yang terjadi di sekitar saya, semuanya jelas,” ujar Tudor di hadapan media.

Ia menambahkan bahwa fokus utamanya saat ini adalah memotivasi pemain, memulihkan kondisi tim, dan menemukan solusi taktis agar Juventus bisa kembali ke jalur kemenangan.

Isyaratkan Formasi Lebih Menyerang

Salah satu isu yang disorot publik adalah tumpulnya lini depan Juventus, yang gagal mencetak gol dalam tiga laga terakhir.

Tudor pun mengakui bahwa mungkin sudah saatnya ia mengorbankan sedikit kekokohan pertahanan demi menambah daya dobrak.

“David telah bermain tiga pertandingan berturut-turut, tetapi mungkin kami perlu memainkan lebih banyak pemain menyerang, mengorbankan soliditas pertahanan,”

“Mungkin kami perlu bermain dengan dua striker, mungkin Kenan (Yildiz) dan Cisco (Conceiçao) bersama-sama. Setiap pelatih ingin pertahanan yang solid, tapi kami juga butuh keseimbangan menyerang,” jelasnya.

“Kadang jumlah pemain di depan belum cukup untuk menimbulkan bahaya. Saya harus mencari keseimbangan itu, bahkan jika harus mengorbankan sedikit pertahanan,”

Pernyataan ini mengindikasikan potensi perubahan gaya main Juventus menjadi lebih ofensif, setelah selama ini dikenal dengan struktur pertahanan yang kaku.

Tidak Gentar dengan Ancaman Pemecatan

Media Italia sebelumnya melaporkan bahwa posisi Tudor di kursi panas bisa terancam jika hasil tak segera membaik. Namun sang pelatih menepis kekhawatiran tersebut dengan percaya diri.

“Saya tidak khawatir soal masa depan. Saya fokus pada pertandingan besok. Saya baik-baik saja dan berpikir tentang solusi terbaik untuk tim,” tegasnya.

Bagi Tudor, rasa jelas terhadap situasi justru menjadi sumber kekuatan.

“Ketika Anda tahu semuanya dengan jelas, Anda punya kekuatan yang tidak dimiliki di masa lain,” tambahnya.

Soroti Peran Pemimpin Muda dan Generasi Baru

Selain soal taktik, Tudor juga menyinggung kurangnya sosok pemimpin di skuad Juventus saat ini, yang menurutnya mencerminkan perubahan karakter generasi muda secara umum.

“Kepribadian generasi baru benar-benar berbeda. Saat menemukan pemain dengan kepribadian kuat, itu seperti menemukan emas,” ucapnya.

Ia menyebut beberapa pemain yang menunjukkan jiwa kepemimpinan, seperti Manuel Locatelli, Mattia Perin, Marcus Thuram, Kenan Yildiz, Dusan Vlahovic, dan Jonathan David.

Namun Tudor juga menyoroti sifat individualistik yang makin kuat di kalangan pemain muda.

“Saya punya tiga anak, dan saya melihat hal yang sama di luar sepak bola. Lebih sedikit empati, lebih banyak egoisme. Ini masalah umum di dunia saat ini,” katanya reflektif.

Kasus Edon Zhegrova: Butuh Waktu

Sementara itu, Tudor memberikan pembaruan soal Edon Zhegrova, winger yang masih jarang tampil sejak bergabung ke Turin.

Sang pelatih menjelaskan bahwa pemain Kosovo itu masih belum sepenuhnya fit setelah semusim jarang bermain.

“Dia punya masalah pada pangkal paha. Saat latihan berat, cedera itu bisa kambuh. Kami harus berhati-hati. Dia punya kualitas, tapi saat ini belum bisa bermain penuh selama 90 menit.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*