Juventus tengah berupaya untuk memperkuat lini tengah mereka, dan Pierre-Emile Hojbjerg muncul sebagai salah satu target utama.
Gelandang asal Denmark tersebut dikenal sebagai salah satu gelandang paling konsisten di posisinya dalam beberapa tahun terakhir.
Kepindahannya ke Olympique Marseille pada tahun lalu dari Tottenham bahkan membuatnya tampil semakin matang, menjadi figur penting dalam ambisi klub Ligue 1 itu untuk menantang dominasi Paris Saint-Germain.
Namun, harapan Juventus untuk mendaratkan Hojbjerg tampaknya mulai menemui hambatan besar, bukan soal minat, tetapi soal harga.
Juventus Ingin Hojbjerg, Tapi Marseille Tak Rela Kehilangan Aset Utama
Meski mengetahui peran krusial sang gelandang dalam struktur permainan Marseille, Juventus tetap menunjukkan minat kuat.
Bianconeri meyakini Hojbjerg adalah tipe pemain yang ideal untuk memperkokoh lini tengah mereka: kuat, disiplin, berpengalaman, dan mampu memberikan keseimbangan antara bertahan dan membangun serangan.
Namun dari kubu Marseille, sinyal yang muncul sangat jelas. Mreka tidak ingin kehilangan Hojbjerg.
Pelatih Roberto De Zerbi dianggap menjadikan Hojbjerg sebagai komponen kunci dalam proyek permainan yang sedang ia bangun. Melepasnya di tengah musim atau pada proyek besar yang masih berlangsung berpotensi mengganggu stabilitas tim.
Harga 60 Juta Euro: Sinyal Keras Marseille untuk Mengusir Juventus
Menurut laporan TuttoJuve, Marseille telah menyampaikan kepada Juventus bahwa mereka hanya akan membuka pembicaraan jika Bianconeri berani mengajukan tawaran 60 juta euro.
Angka ini bukan sekadar valuasi pasar, lebih tepat disebut sebagai strategi defensif.
Mengapa harga tersebut dinilai terlalu tinggi?
- Hojbjerg memiliki kualitas, tetapi Juventus menilai nilai pasarnya tidak mencapai 60 juta euro.
- Marseille tampak ingin menegaskan bahwa mereka mengunci sang gelandang dan hanya akan melunak jika ada tawaran “gila”.
- Harga tersebut secara efektif menjadi penolakan halus, tanpa harus mengatakan “tidak dijual”.
Leave a Reply