Bekuk Bodo/Glimt 3-2, Juventus Raih Kemenangan Pertama di Liga Champions

Juventus akhirnya memetik kemenangan pertama mereka di Liga Champions musim ini setelah menundukkan Bodo/Glimt dengan skor dramatis 3-2 di Aspmyra Stadion, Rabu (26/11/2025) dini hari WIB.

Dalam laga yang diwarnai hujan salju, tekanan, dan momen krusial itu, satu nama menjadi sorotan utama, yakni Kenan Yildiz, sang super-sub yang mengubah jalannya pertandingan.

Krisis Performa Juventus Terjawab di Norwegia

Juventus datang ke laga ini dengan situasi kurang ideal. Sebelum bertandang ke Norwegia, Bianconeri tanpa kemenangan di Liga Champions (tiga imbang, satu kalah) dan juga terjebak pada tren tiga hasil imbang beruntun di semua kompetisi era Luciano Spalletti.

Selain itu, masalah kebugaran memaksa Juventus tak membawa beberapa pemain penting seperti Federico Gatti, Gleison Bremer, dan Daniele Rugani.

Rotasi besar pun dilakukan: Fabio Miretti dimainkan lebih maju, sedangkan Francisco Conceicao dan Vasilije Adzic tampil sejak awal.

Di sisi lain, Bodo/Glimt juga tidak tampil dengan kekuatan penuh. Jostein Gundersen absen akibat skorsing, sementara eks winger AC Milan, Jens Petter Hauge tampil setengah fit karena sakit.

Namun tuan rumah tetap tampil agresif di hadapan publik sendiri dan di atas rumput sintetis yang selama ini jadi momok bagi banyak klub Eropa.

Babak Pertama: Bianconeri Tertinggal dan Kesulitan Adaptasi

Juventus sebenarnya memulai laga dengan baik. Conceicao dan Adzic beberapa kali menguji kiper Nikita Haikin lewat peluang berbahaya.

Namun, masalah klasik Juventus kembali muncul: penyelesaian akhir yang buruk dan transisi bertahan yang lambat.

Pada menit ke-27, Bodo/Glimt membuka skor melalui Ole Didrik Blomberg, memanfaatkan bola flick Kasper Høgh dari situasi sepak pojok. Perin sempat menahan bola dengan kakinya, tetapi pantulan keras tak terhindarkan.

Juve mencoba merespons melalui Openda dan Adzic, namun keduanya gagal memaksimalkan peluang.

Tim tuan rumah bahkan sempat menuntut penalti usai bola mengenai lengan Manuel Locatelli, tetapi VAR menyatakan insiden itu tidak sengaja.

Babak pertama berakhir dengan Juventus tertinggal 0-1 dan terlihat kehilangan ritme.

Babak Kedua: Masuknya Kenan Yildiz Mengubah Segalanya

Luciano Spalletti membuat keputusan besar di jeda pertandingan: Kenan Yildiz masuk menggantikan Adzic. Pergantian ini menjadi titik balik.

1. Gol Penyama Kedudukan: Openda (48′)

Yildiz langsung memberi dampak. Meski sempat terjadi kemungkinan pelanggaran pada Miretti, permainan dibiarkan berlanjut.

Tembakan Yildiz memantul tak sempurna dan jatuh tepat di jalur Loïs Openda, yang menembak keras tanpa ampun. Skor menjadi imbang 1-1.

2. Gol McKennie (59′) Balikkan Keadaan:

Momentum terus bersama Juventus.

Yildiz mengirim through ball brilian untuk Miretti di sisi kiri. Sang gelandang muda mengirim umpan silang presisi yang disundul Weston McKennie dari jarak dekat: 1-2 untuk Juventus.

Juventus bahkan sempat mencetak gol ketiga melalui Miretti, namun Openda berada dalam posisi offside dalam prosesnya.

Drama Akhir: Penalti, Kepanikan, dan Aksi Penentu

Ketegangan meningkat pada 10 menit terakhir ketika Juan Cabal melakukan tekel terlambat terhadap Auklend.

VAR memberikan penalti untuk Bodo/Glimt, dan Sondre Brunstad Fet sukses menaklukkan Perin: 2-2 (87′).

Aspmyra Stadion bergemuruh, dan laga kembali terbuka.

Namun Juventus tidak menyerah.

3. Gol Penentu: Jonathan David (90+1′)

Kenan Yildiz kembali jadi arsitek. Ia mengontrol bola panjang dengan sentuhan pertama yang elegan, kemudian melewati dua bek sebelum melepaskan tembakan keras yang ditepis Haikin.

Bola muntah langsung disambar Jonathan David. Skor menjadi 2-3 untuk keunggulan Juventus.

Juve hampir mencetak gol keempat setelah Yildiz memberikan assist datar kepada David, tetapi disapu tepat waktu oleh Odin Bjortuft.

Kenan Yildiz: Man of the Match Tak Terbantahkan

Masuk sebagai pemain pengganti, Yildiz:

  • Memberikan 2 kontribusi gol langsung
  • Menciptakan peluang kunci
  • Menjadi kreator serangan
  • Mengubah tempo permainan

Performa ini memperkuat statusnya sebagai bintang masa depan Juventus dan salah satu talenta muda paling mengilap di Eropa.

Kemenangan ini membuat Juventus naik ke posisi 21 klasemen sementara league phase Liga Champions 2025-26 (zona playoff ke babak 16 besar).

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*