Juventus bakal menghadapi Pafos dalam matchday 6 Liga Champions 2025-26 pada Kamis (11/12/2025) pukul 03.00 WIB.
Meski di atas kertas Bianconeri jauh lebih unggul, sebuah peringatan tegas datang dari klub asal Siprus tersebut.
Pafos meminta Juventus untuk tidak meremehkan mereka, terutama setelah pertumbuhan pesat yang dialami dalam beberapa tahun terakhir.
Pafos: Tim Kecil dengan Ambisi Besar
Dalam beberapa musim, Pafos menjelma menjadi salah satu kekuatan baru sepak bola Siprus.
Mereka berkembang bukan karena keberuntungan, tetapi melalui proyek jangka panjang yang terencana, termasuk investasi serius di manajemen dan pemain.
Salah satu langkah mengejutkan adalah kedatangan David Luiz pada bursa transfer musim panas lalu.
Transfer tersebut bukan hanya simbol ambisi, tetapi juga menunjukkan bahwa Pafos siap bersaing di level Eropa. Ketika banyak tim hanya mencari solusi instan, Pafos membangun klub dengan fondasi masa depan.
Revolusi Pafos di Bawah Cristiano Giaretta
Kunci perkembangan Pafos ada pada Cristiano Giaretta, eks direktur Udinese yang ditunjuk untuk memimpin restrukturisasi klub. Di bawahnya, Pafos berubah menjadi tim yang:
- Lebih terorganisir
- Berorientasi proyek jangka panjang
- Mengandalkan visi permainan modern
- Berani bersaing dengan klub Eropa besar
Giaretta membawa mental baru: Pafos bukan lagi peserta, melainkan kompetitor. Inilah yang membuat laga kontra Juventus menjadi ujian penting.
Juventus Harus Fokus Penuh
Juventus menatap laga ini dengan catatan tiga kemenangan beruntun sebelum kalah dari Napoli. Kini, tekanan kembali mengarah ke tim asuhan Luciano Spalletti.
Liga Champions musim ini sangat kompetitif, dan hasil buruk melawan Pafos bisa berakibat fatal.
Bianconeri wajib:
- Menghormati lawan
- Tidak meremehkan pengalaman dan organisasi Pafos
- Menjaga konsentrasi dan level intensitas
Kesalahan kecil bisa dimanfaatkan oleh tim yang percaya diri seperti Pafos.
Pesan Menantang dari Giaretta
Menjelang laga, Giaretta menyampaikan pernyataan penuh kepercayaan diri. Kepada Calciomercato, ia mengatakan:
“Sejauh ini, hanya Bayern yang berhasil mengalahkan kami. Setelah undian, saya hanya puas bisa bermain di Allianz Stadium, tetapi sekarang kami punya target baru: bertahan hingga matchday terakhir melawan Slavia Praha untuk perebutan tiket playoff. Sulit, karena setelah Juventus kami akan melawan Chelsea, tapi itu bukan lagi hal yang mustahil.”
Pernyataan tersebut menggambarkan mentalitas baru Pafos: tidak takut, tidak menyerah, dan siap membuat kejutan.

Leave a Reply