Usai Resmi ke Bologna, Bernardeschi: “Juventus Membentuk Saya Menjadi Pribadi dan Pemain Seperti Sekarang”

Federico Bernardeschi resmi memulai petualangan baru bersama Bologna dengan penuh semangat. Dalam konferensi pers perkenalannya, mantan winger Juventus itu tak lupa mengungkapkan rasa syukur dan penghargaan atas masa-masa gemilangnya bersama Bianconeri.

“Di Juventus, saya tumbuh sebagai pribadi dan sebagai pesepakbola. Kami meraih banyak kesuksesan bersama. Saya akan selalu berterima kasih,” ujar Bernardeschi seperti dikutip dari Tuttomercatoweb.

Kembali ke Italia: Bologna Jadi Pelabuhan Baru

Setelah menjalani pengalaman eksotis di MLS bersama Toronto FC, Bernardeschi akhirnya kembali ke Serie A. Bologna menjadi klub yang memberinya kepercayaan, dan pemain berusia 31 tahun itu langsung merasa betah.

“Saya berterima kasih kepada manajemen dan pelatih Bologna. Tim ini ternyata benar-benar solid seperti yang saya dengar. Banyak pemain muda, tetapi penuh nilai-nilai kuat. Saya bangga bisa bergabung,” ungkapnya.

Tentang Juventus dan Masa Lalu yang Tak Terlupakan

Mengenang masa lalu bersama Juventus, Bernardeschi menunjukkan sikap dewasa dan penuh respek.

“Saya tahu ketika saya pindah dari Fiorentina ke Juventus, beberapa pihak marah. Tapi saya masuk ke lingkungan profesional luar biasa, dan saya sangat menghargai itu. Di Juve, saya benar-benar dibentuk menjadi seperti sekarang,” tegasnya.

Selama berseragam hitam-putih, Bernardeschi sukses meraih sejumlah gelar domestik, terasuk Tiga gelar Serie A.

Ia juga menjadi bagian dari skuad Italia yang menjuarai Euro 2021, meski belum pernah tampil di Piala Dunia, target yang masih ia kejar.

Target Baru dan Tekad Besar

Dengan mengenakan nomor punggung 10 di Bologna, angka yang sarat makna sejarah, Bernardeschi siap menjawab tantangan baru.

“Ini adalah jersey bersejarah, yang dikenakan oleh para juara hebat. Saya akan mencoba mengenakannya dengan rasa hormat yang sebesar-besarnya, menghormati mereka yang telah memakainya sebelum saya,”

“Saya merasa sehat dan bugar. Meskipun lama tidak bermain, saya tidak kehilangan ritme. Saya juga tak sabar merasakan kembali tekanan dan rutinitas kompetitif yang selama ini saya rindukan.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*