
Juventus kembali terlibat dalam laga penuh drama. Setelah mengalahkan Inter Milan 4-3 di Derby d’Italia, kali ini Bianconeri hanya mampu bermain imbang 4-4 melawan Borussia Dortmund di laga pembuka Liga Champions 2025-26.
Pelatih Igor Tudor mengakui performa timnya tak bisa terus seperti ini, meski menunjukkan mental juang luar biasa.
Juventus Hanya Selamat Berkat Mental Pantang Menyerah
Dalam pertandingan di Turin pada Rabu (17/9/2025) dini hari WIB, Juventus sempat tertinggal 2-4 hingga menit ke-86.
Namun, gol Dusan Vlahovic dan sundulan Lloyd Kelly di masa injury time menyelamatkan wajah Bianconeri.
Tudor mengaku lega sekaligus frustrasi dengan pola laga yang selalu liar.
“Saya sudah muak dengan pertandingan seperti ini,” tawa Tudor kepada Sky Sport Italia.
“Kami kebobolan terlalu banyak, setidaknya kami juga mencetak banyak gol, tapi tidak bisa terus seperti ini. Di babak kedua, energi pemain sudah sangat terkuras setelah laga berat melawan Inter,”
Sang pelatih menilai Dortmund unggul dalam intensitas karena lebih segar secara fisik, sementara Juventus kelelahan usai duel sengit di Serie A akhir pekan lalu.
“Sementara Borussia Dortmund terlihat bermain sangat mudah di akhir pekan,”
Vlahovic Kembali Jadi Pembeda
Meski tidak lagi jadi pilihan utama sejak kedatangan Lois Openda dan Jonathan David, Dusan Vlahovic kembali membuktikan kualitasnya.
Turun dari bangku cadangan, striker Serbia itu mencetak dua gol dan memberi satu assist untuk Kelly.
Tudor menegaskan bahwa dalam jadwal padat, rotasi pemain adalah keharusan.
“Ketika bermain setiap tiga hari dan ada lima pergantian, tidak ada pemain yang benar-benar jadi pilihan utama. Semua penting, karena laga sering diputuskan di menit-menit akhir. Lihat saja, di empat pertandingan terakhir, pemain pengganti selalu memberi dampak besar,” jelasnya.
Juventus Produktif, Tapi Rapuh di Pertahanan
Statistik menunjukkan Juventus sudah mencetak delapan gol dalam dua laga terakhir, jauh lebih tajam dibanding musim lalu yang kerap kesulitan menjebol gawang lawan. Namun, masalah besar kini ada di lini belakang.
Bianconeri kebobolan tujuh gol hanya dalam dua pertandingan. Tudor menilai hal itu tak lepas dari faktor kelelahan dan kondisi fisik sejumlah pemain.
“Kenan (Yildiz) sudah pucat kelelahan, Khephren Thuram juga habis tenaganya. Bremer baru kembali dari cedera panjang, sementara Cambiaso kurang bugar setelah absen tiga pekan. Semua ini harus dievaluasi,” tambah Tudor.
Fokus ke Depan
Meski frustrasi dengan jumlah kebobolan, Tudor tetap mengapresiasi semangat tim yang pantang menyerah. Ia menegaskan bahwa mental juara sudah terbentuk, tinggal memperbaiki detail agar Juventus bisa lebih konsisten.
“Semangat tim dan kemauan untuk bekerja keras adalah pondasi utama. Detail akan melengkapi itu semua. Kami tidak bisa terus mengandalkan keajaiban di menit akhir. Juventus harus lebih seimbang antara menyerang dan bertahan.” Pungkasnya.
Dengan hasil imbang 4-4 ini, Juventus memang belum tampil sempurna. Namun, kebangkitan dramatis mereka menunjukkan karakter tim yang tidak pernah menyerah, ciri khas yang bisa menjadi modal penting dalam perjalanan panjang Liga Champions dan Serie A musim ini.
Leave a Reply