Bremer Puji Mentalitas Juventus, tapi Ingatkan Soal Rapuhnya Pertahanan

Juventus kembali menampilkan drama penuh gol. Setelah sebelumnya menang 4-3 atas Inter Milan di Serie A, kini Bianconeri harus puas bermain imbang 4-4 melawan Borussia Dortmund di laga pembuka Liga Champions 2025-26, Rabu (17/9/25) dini hari WIB di Allianz Juventus Stadium.

Bek andalan Juventus, Gleison Bremer, memuji mentalitas juang timnya yang mampu bangkit dari ketertinggalan, namun ia juga memberi peringatan serius soal rapuhnya lini belakang.

Juventus Bangkit di Menit Akhir

Laga melawan Dortmund berlangsung seru. Skor masih 0-0 di babak pertama, sebelum hujan gol tercipta di paruh kedua.

Juve sempat tertinggal 2-4 menjelang waktu normal berakhir, namun gol Dusan Vlahovic dan Lloyd Kelly di masa injury time menyelamatkan Si Nyonya Tua dari kekalahan.

Bremer menilai karakter yang ditunjukkan tim patut diapresiasi, tetapi ada catatan besar soal jumlah gol kebobolan.

“Kami harus membawa pulang mentalitas ini, tetapi tidak bisa terus kebobolan sebanyak ini. Dalam dua laga terakhir kami kebobolan tujuh gol,” tegas Bremer kepada Sky Sport Italia.

Pertahanan Juventus Jadi Sorotan

Bagi Bremer, masalah bukan hanya soal kebobolan, melainkan juga kurangnya konsistensi menjaga keseimbangan permainan.

“Kami harus punya lebih banyak keseimbangan di babak kedua. Kelelahan bisa terjadi, tetapi tidak boleh sampai kebobolan sebanyak itu. Beruntung kami bisa menyamakan kedudukan di akhir laga,” tambahnya.

Komentar ini mencerminkan kekhawatiran Bremer bahwa Juventus berisiko kehilangan poin penting di kompetisi resmi jika tidak segera memperbaiki organisasi pertahanan.

Peran Vital Dusan Vlahovic

Selain membahas lini belakang, Bremer juga memberi pujian khusus untuk Dusan Vlahovic yang kembali tampil sebagai penentu.

Penyerang asal Serbia itu sebenarnya dirumorkan akan hengkang musim panas lalu, apalagi kontraknya hanya tersisa satu tahun, namun justru terus membuktikan kualitasnya.

“Vlahovic adalah pemain hebat. Kami tahu dia selalu membantu tim setiap kali dimainkan.”

Catatan untuk Igor Tudor

Dua laga terakhir Juventus jelas memberi hiburan, tetapi juga menunjukkan masalah struktural yang harus segera dibenahi.

Dengan target kembali merebut Scudetto dan tampil lebih baik di Liga Champions, pelatih Igor Tudor dituntut mencari keseimbangan antara permainan menyerang dan soliditas bertahan.

Mentalitas Juve memang terbukti tangguh, tetapi Bremer sudah mengingatkan: tidak ada tim besar yang bisa terus menang bila pertahanannya rapuh.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*