Pundit Italia Sebut Juventus Belum Cukup Kuat untuk Konsisten

Juventus kembali menuai kritik setelah gagal meraih kemenangan dalam laga pekan ke-4 Serie A 2025-26 melawan Hellas Verona.

Meski tampil sebagai favorit dengan kembalinya Andrea Cambiaso dan Francisco Conceição, Bianconeri justru harus puas dengan hasil imbang yang mengecewakan.

Padahal, hanya beberapa hari sebelumnya, tim asuhan Igor Tudor berhasil menunjukkan karakter luar biasa dengan menundukkan Inter Milan dan menahan imbang Borussia Dortmund di Liga Champions.

Dua hasil itu sempat menumbuhkan optimisme bahwa Juventus mulai menemukan konsistensinya. Namun, kegagalan menaklukkan Verona kembali memunculkan keraguan.

Kesempatan yang Terlewatkan

Laga kontra Verona sejatinya dipandang sebagai kesempatan emas bagi Juventus untuk melanjutkan tren positif. Sayangnya, performa di lapangan justru menunjukkan hal sebaliknya.

Bianconeri kesulitan menembus pertahanan rapat lawan dan bahkan hampir menelan kekalahan sebelum akhirnya mampu menyelamatkan satu poin.

Bagi para tifosi, hasil ini menjadi tanda tanya besar: bagaimana mungkin tim yang bisa menaklukkan Inter justru kesulitan menghadapi lawan yang secara kualitas lebih rendah?

Analisis Luca Marchegiani: Masalah Konsistensi

Mantan kiper timnas Italia sekaligus pundit ternama, Luca Marchegiani, menilai bahwa masalah utama Juventus saat ini adalah konsistensi. Dalam wawancara dengan TuttoJuve, ia menegaskan:

“Juve membayar harga karena kelelahan mental dari dua pertandingan berat sebelumnya, keduanya sudah berakhir dengan hasil terbaik. Namun, mereka belum siap untuk menjaga konsistensi di level ini. Mereka adalah tim yang saya sukai dalam banyak hal, tetapi mungkin mereka masih kurang sesuatu.”

Komentar tersebut menggambarkan realita bahwa Juventus memang memiliki kualitas dan mentalitas, tetapi belum cukup kuat untuk menjaga level performa terbaik di setiap pertandingan.

Pentingnya Konsistensi untuk Perburuan Gelar

Dalam persaingan ketat Serie A, kehilangan poin melawan tim papan bawah bisa sangat menentukan perjalanan menuju gelar.

Jika Juventus ingin mengakhiri paceklik trofi, mereka tidak hanya harus tampil bagus melawan rival besar, tetapi juga wajib mendominasi laga melawan tim yang secara kualitas lebih rendah.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*