
Juventus kembali gagal meraih kemenangan di Liga Champions 2025-26 setelah ditahan imbang 2-2 oleh Villarreal di Estadio de la Cerámica, Kamis (2/10/2025) dini hari WIB.
Pelatih Igor Tudor menilai timnya bermain terlalu gugup, terlalu terburu-buru, dan banyak melakukan kesalahan umpan sederhana.
Meski begitu, ia tetap membela performa lini belakang Bianconeri yang disebutnya tampil lebih baik dibanding pemain lain.
Jalannya Pertandingan: Dari Tertinggal hingga Gagal Menang di Menit Akhir
Juventus sempat tertinggal lebih dulu di babak pertama lewat gol Georges Mikautadze.
Namun, kebangkitan hadir di babak kedua. Federico Gatti mencetak gol spektakuler lewat tendangan salto, sebelum Francisco Conceicao membawa Juve berbalik unggul 2-1 setelah memanfaatkan kesalahan fatal Dani Parejo.
Sayangnya, kemenangan di depan mata sirna pada menit ke-90. Renato Veiga, bek Villarreal yang juga mantan pemain pinjaman Juventus musim lalu, menanduk bola dari skema sepak pojok untuk memastikan skor akhir 2-2.
Tudor: “Tak Boleh Kebobolan di Detik Terakhir”
Dalam wawancara pascalaga, Tudor langsung meminta maaf kepada para tifosi Juventus.
“Saya minta maaf, tapi ini bagian dari sepak bola. Anda tidak boleh kehilangan kemenangan di detik-detik terakhir lewat situasi sepak pojok seperti itu. Kami ambil satu poin ini dan melangkah ke depan,” ujar Tudor.
Ia menilai para pemainnya terlalu panik dalam menguasai bola.
“Ada terlalu banyak kepanikan, terlalu gugup, dan terlalu banyak salah umpan sederhana. Kami sudah mempersiapkan diri dengan baik, tetapi tetap mengalami kesulitan,”
Pujian untuk Conceicao dan Gatti
Meski kecewa dengan hasil akhir, Tudor tetap memberi apresiasi pada beberapa pemainnya. Francisco Conceicao, yang masuk di babak kedua, disebut menjadi pembeda permainan.
“Chico masuk dan membuat perbedaan. Dia memberikan energi baru, membantu kami mencetak gol, meski pada akhirnya kami tetap melakukan kesalahan di menit akhir,” jelasnya.
Sementara itu, Tudor juga memuji Federico Gatti, sang pencetak gol salto yang disebut bermain dengan penuh determinasi.
“Itu gol yang luar biasa, dia bermain sangat baik. Sayang sekali perasaan positif itu hilang karena gol telat lawan,” tambahnya.
Lini Belakang Jadi Sorotan
Ketika ditanya soal masalah Juventus yang terlalu sering kebobolan, Tudor membela barisan pertahanannya.
“Tiga bek kami justru bermain lebih baik dibanding siapa pun. Mereka menahan gempuran sepanjang laga. Yang kurang adalah penguasaan second ball dan konsistensi sampai menit terakhir,”
Tudor menegaskan bahwa bermain 90 menit di level tertinggi memang bukan hal mudah.
“Akan menyenangkan jika bisa tampil sempurna sepanjang pertandingan, tapi kenyataannya kami juga punya kelemahan.” Tutupnya.
Leave a Reply