Arrigo Sacchi Soroti Kekurangan Juventus Asuhan Igor Tudor, Motta Seharusnya Diberi Waktu

Mantan pelatih legenda AC Milan, Arrigo Sacchi, memberikan pandangannya yang tajam mengenai performa Juventus di bawah asuhan Igor Tudor.

Dalam wawancara dengan La Repubblica yang dikutip oleh IlBianconero, Sacchi mengungkapkan bahwa ia belum terkesan dengan pendekatan permainan yang dibawa Tudor, dan justru merasa bahwa Thiago Motta seharusnya tidak disingkirkan terlalu cepat.

“Permainan Juventus kadang terlalu lambat, dan saya merasa ada kurangnya fokus di lini pertahanan,” ujar Sacchi.

“Saya menyukai Thiago Motta, dan saya akan memberinya waktu lebih lama. Juventus belum pernah bermain dengan gaya seperti yang ia inginkan, jadi wajar jika proyek itu butuh waktu,”

Tudor Masih Belum Meyakinkan di Mata Sacchi

Setelah mengambil alih sebagai pelatih sementara pada Maret lalu, Igor Tudor akhirnya mendapatkan kontrak permanen usai membawa Juventus kembali ke Liga Champions.

Namun, meski sempat membuka musim dengan tiga kemenangan beruntun di Serie A, performa Bianconeri kini menurun dengan empat hasil imbang beruntun di semua kompetisi.

Hal ini mulai menimbulkan keraguan soal kapasitas taktik pelatih asal Kroasia itu.

Sacchi menilai bahwa meskipun Tudor dikenal punya karakter kuat dan pendekatan disiplin, Juventus di bawah arahannya masih kehilangan ritme permainan yang efektif dan agresivitas dalam bertahan.

Sacchi Bicara Tentang Allegri dan Agnelli

Dalam wawancara yang sama, Arrigo Sacchi juga menyinggung mantan pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, yang kini sukses memimpin AC Milan.

“Allegri berhasil membalikkan situasi di Milan. Saya setuju dengan pilihannya menggunakan tiga bek, itu memberi perlindungan ekstra. Dia pelatih yang cerdas, dan saya akan senang jika dia berhasil,” puji Sacchi.

Sacchi bahkan mengenang kisah lamanya dengan Gianni Agnelli, presiden legendaris Juventus, yang sempat berusaha membawanya ke Turin saat masih menangani Milan di era 1980-an.

“Agnelli pernah datang ke markas kami dan bercanda, mengatakan bahwa ia berharap saya merusak tim yang bagus,” kenang Sacchi sambil tertawa.

“Setelah kami menang 1-0 di Turin lewat gol Gullit, ia beberapa kali mencoba membujuk saya melatih Juventus. Tapi saya terlalu bahagia di Milan.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*