Awal musim yang sulit kembali menimbulkan tanda tanya besar bagi Juventus, meski klub asal Turin itu sempat dipuji atas aktivitas transfer mereka pada musim panas lalu.
Bianconeri merekrut beberapa penyerang seperti Loïs Openda dan Jonathan David, dengan harapan dapat meningkatkan level permainan dan kembali bersaing di papan atas Serie A.
Namun, kenyataan di lapangan belum sesuai harapan. Performa Juventus masih jauh dari stabil, dan ekspektasi besar terhadap para pemain baru belum benar-benar terwujud.
Di tengah kritik yang mulai bermunculan, mantan direktur legendaris klub, Luciano Moggi, turut memberikan pandangannya yang cukup tajam.
Moggi: Juventus Seperti Klub Liga Europa
Dalam wawancara bersama Calciomercato, Moggi menilai bahwa strategi transfer Juventus di bawah kendali General Manager Damien Comolli belum menunjukkan arah yang jelas.
Menurutnya, perekrutan yang dilakukan tidak sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan tim yang seharusnya berambisi meraih gelar besar.
“Sulit menilai tanpa mengenal mereka sepenuhnya, tapi dari apa yang terlihat, ada yang salah. Bukannya membeli tiga penyerang, seharusnya mereka merekrut satu saja, ditambah seorang gelandang dan bek,” ujar Moggi.
“Para pemain yang didatangkan bukanlah pemain buruk, tapi mereka lebih cocok untuk tim yang bersaing di Liga Europa. Bukan untuk klub seperti Juventus, yang harus selalu bermain untuk menang. Tapi mari kita beri waktu kepada Comolli. Nanti kita bisa menilai apakah pantas dipuji atau dikritik,” tambahnya.
Strategi Transfer Juventus Jadi Sorotan
Komentar Moggi membuka kembali perdebatan lama soal arah transfer Juventus dalam beberapa musim terakhir.
Alih-alih fokus memperkuat sektor yang paling lemah, klub justru dinilai lebih mengutamakan kuantitas ketimbang kualitas.
Pos-pos penting seperti lini tengah dan pertahanan dianggap belum mendapatkan perhatian serius, sementara kompetitor seperti Inter Milan dan Napoli terus memperkuat skuad mereka secara efektif.
Moggi menilai, kesalahan terbesar Juventus ada pada ketidakseimbangan skuad, di mana beberapa sektor mengalami kelebihan pemain sementara area vital masih rapuh.
Pendapat ini juga diamini oleh sejumlah pengamat Serie A yang menyoroti kurangnya kreativitas dan kedalaman di lini tengah Bianconeri.

Leave a Reply