Pelatih Juventus, Igor Tudor, menunjukkan ekspresi kecewa dan sedikit geram saat berbicara di konferensi pers jelang matchday 3 Liga Champions 2025-26 melawan Real Madrid di Santiago Bernabeu, Kamis (23/10/2025) pukul 02.00 WIB.
Dalam pernyataannya, pelatih asal Kroasia itu meminta adanya “kejujuran intelektual” dalam menilai performa buruk Juventus dalam beberapa pekan terakhir.
Tudor: “Kami Butuh Reaksi Besar, Tapi Juga Analisis yang Adil”
Juventus datang ke Madrid dengan catatan yang tidak menggembirakan: Enam pertandingan tanpa kemenangan, Lima di antaranya berakhir imbang dan satu kekalahan.
Kemenangan terakhir Juventus musim ini terjadi lebih dari sebulan lalu, tepatnya 13 September melawan Inter Milan.
Namun Tudor menegaskan bahwa timnya siap memberikan reaksi besar.
“Saya mengharapkan reaksi keras. Bermain di sini memunculkan motivasi dengan sendirinya. Ini pertandingan spesial, dan saya yakin besok kami akan bermain dengan baik,” ujar Tudor dikutip dari Football Italia.
Sang pelatih menegaskan dirinya tetap fokus pada tim, bukan pada kritik dari luar.
“Saya tidak membaca koran, baik saat menang maupun kalah. Energi saya hanya untuk tim, apa yang bisa saya perbaiki, bagaimana membantu mereka. Itu yang jadi fokus saya,”
Jadwal Padat dan Lawan Berat Jadi Faktor
Tudor menilai bahwa padatnya jadwal dan beratnya lawan yang dihadapi Juventus turut memengaruhi performa tim.
“Kami bermain Minggu–Rabu terus-menerus, dan itu sangat menguras energi. Saya melihat performa bagus melawan Inter, Borussia Dortmund, dan Atalanta. Tapi jadwal seperti ini membuat semuanya lebih sulit,” jelasnya.
Menurut Tudor, hasil imbang melawan Verona dan kesalahan wasit dalam beberapa pertandingan juga memengaruhi posisi Juventus di klasemen.
“Tanpa kesalahan wasit dan dengan undian jadwal yang berbeda, mungkin kami sekarang pemuncak klasemen,” katanya dengan nada frustrasi.
Diperlukan Kejujuran Intelektual
Saat ditanya kembali soal performa buruk tim, Tudor bereaksi cukup keras. Ia menegaskan bahwa kritik harus disertai pemahaman yang adil.
“Dibutuhkan kejujuran intelektual untuk memahami hasil ini. Anda harus jujur untuk memahami hasil tim dan apa yang bisa dilakukan tim ini,”
“Analisis tidak bisa hanya didasarkan pada hasil akhir. Kita juga harus melihat lawan, situasi tim, dan konteks pertandingan.”
Ia menambahkan bahwa tekanan di Juventus memang berbeda.
“Di Juventus, hasil imbang terasa seperti kekalahan, dan kekalahan seperti kalah 10-0. Saya tahu itu, tapi analisis tetap harus objektif. Saya menyukai tim ini, saya juga kritis pada diri sendiri. Ini tim yang punya pemain bagus, tapi mengenakan seragam Juventus adalah tanggung jawab besar,”
Hadapi Real Madrid dan Mbappé: “Tak Ada Tempat untuk Takut”
Menjelang laga melawan Real Madrid, Tudor menegaskan bahwa Juventus akan tampil berani dan tidak hanya fokus pada satu pemain, termasuk Kylian Mbappé.
“Kami tahu kualitas Mbappé, tapi Real Madrid punya banyak pemain hebat. Kami tak bisa hanya fokus padanya. Kami harus tampil garang, berusaha mencetak gol, dan menikmati pertandingan ini dengan cara yang benar,” ucapnya.
Tudor juga menegaskan pentingnya efisiensi di lini depan.
“Penyerang harus lebih banyak menembak ke gawang. Soal sistem pertahanan di bola mati, apakah zonal atau man marking? Kita lihat saja besok.” Ujarnya sambil tersenyum tipis.

Leave a Reply