Di Gregorio Tampil Luar Biasa Kontra Real Madrid, Dua Penyelamatan Spektakuler Bikin Gazzetta Terkagum-kagum

Malam pahit Juventus di Santiago Bernabeu berubah jadi panggung kemegahan bagi satu nama, Michele Di Gregorio.

Meski Juventus harus pulang dengan kekalahan tipis 1-0 dari Real Madrid di matchday 3 Liga Champions 2025-26, sang penjaga gawang tampil luar biasa, nyaris sendirian menahan gelombang serangan Los Blancos dan menyelamatkan tim dari kekalahan yang lebih besar.

Di Gregorio, Tembok Tak Tertembus di Bernabeu

Dalam laga penuh tekanan itu, Di Gregorio menjadi pahlawan sunyi. La Gazzetta dello Sport memberinya rating 7,5, tertinggi di antara semua pemain di lapangan, disertai dengan label prestisius: “Il migliore in campo” alias yang terbaik di lapangan.

Penampilan gemilangnya bukan sekadar soal refleks cepat atau penyelamatan rutin. Ia menampilkan dua intervensi kelas dunia yang menjadi sorotan utama media Italia.

“Satu langkah kecil ke depan dan tembakan Mbappé berhasil dimentahkan: penyelamatan itu miliknya, penyelamatan Bernabeu. Satu lompatan, ganda, dan Kylian serta Brahim dipatahkan: tepuk tangan meriah,” tulis La Gazzetta, memuji aksi heroiknya.

Dua Momen Ajaib yang Membungkam Bernabeu

Pertama, the save of Bernabeu, sebuah reaksi luar biasa menahan tembakan keras Kylian Mbappé dari jarak dekat. Hanya satu langkah kecil ke depan dan satu kilatan refleks cukup untuk menggagalkan peluang emas sang bintang Prancis.

Tak lama berselang, Di Gregorio kembali menunjukkan kelasnya. Kali ini ia menahan dua tembakan beruntun, pertama dari Mbappé, lalu dari Brahim Díaz yang menyambar bola muntah.

Dua penyelamatan ganda yang “meredam” semangat Real Madrid dan membuat para tifosi Los Blancos terdiam.

Pilar Kepercayaan Baru Juventus

Dengan lini pertahanan tanpa Bremer, Di Gregorio tampil sebagai komando pertahanan sejati, menenangkan rekan setim dan memimpin dengan kepribadian yang kuat.

Ia menunjukkan bahwa Juventus kini punya penjaga gawang berkelas dunia, sosok yang pantas menjadi fondasi kebangkitan tim di bawah asuhan Igor Tudor.

Meski hasil di Madrid menyakitkan, performa Di Gregorio menjadi titik terang. Ia membuktikan diri sebagai pemain yang siap mengemban tanggung jawab besar dan tampil gemilang di panggung tertinggi Eropa.

Juventus Kalah, Tapi Temukan “Harta Karun” di Bawah Mistar

Bianconeri memang pulang tanpa poin, tapi juga tanpa rasa malu. Di Gregorio menjadi simbol semangat juang dan profesionalisme, bukti bahwa Juventus punya masa depan cerah di bawah mistar.

Satu malam di Bernabeu cukup untuk mengubah pandangan: Juve punya tembok baru, dan namanya Michele Di Gregorio.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*