Juventus akhirnya resmi mengumumkan Luciano Spalletti sebagai pelatih baru klub, menggantikan Igor Tudor yang dipecat awal pekan ini.
Keputusan ini mengakhiri spekulasi panjang tentang siapa yang akan menjadi sosok penyelamat di tengah krisis performa Bianconeri.
Dalam pernyataan resmi klub, Juventus menulis:
“Luciano Spalletti adalah pelatih baru Juventus. Ia menandatangani kontrak dengan klub hingga 30 Juni 2026. Kami menyambut pelatih berpengalaman dengan sejarah gemilang di sepak bola Italia. Selamat datang, mister!”
Penunjukan ini sekaligus menandai kembalinya Spalletti ke Serie A setelah terakhir kali menangani tim nasional Italia.
Kontrak Pendek dengan Misi Besar
Menurut laporan media Italia, Spalletti menandatangani kontrak berdurasi hingga akhir musim 2025/26, dengan opsi perpanjangan otomatis jika Juventus berhasil lolos ke Liga Champions musim depan.
Pelatih berusia 66 tahun itu akan menerima gaji sekitar €3 juta per tahun, angka yang menunjukkan keseriusan Juventus untuk membangun proyek baru setelah masa sulit bersama Tudor.
Mengapa Juventus Memecat Igor Tudor?
Keputusan manajemen Juventus untuk memecat Igor Tudor datang setelah rentetan hasil buruk.
Dalam delapan laga Serie A musim 2025/26, Juventus belum meraih satu pun kemenangan di semua kompetisi. Kemenangan terakhir mereka terjadi pada 13 September, saat menumbangkan Inter Milan 4-3, dan sejak itu, performa tim anjlok drastis.
Juventus juga gagal mencetak gol dalam empat pertandingan terakhir dan mengalami tiga kekalahan beruntun. Selain itu, hubungan Tudor dengan manajemen klub dikabarkan memburuk.
Menurut sejumlah laporan di Italia, Tudor tidak sejalan dengan General Manager Damien Comolli terkait kebijakan transfer musim panas dan penunjukan Director of Performance Darren Burgess.
Cara komunikasinya di media pun disebut terlalu keras, sehingga memperkeruh suasana ruang ganti.
Profil Luciano Spalletti: Sang Arsitek Taktikal
Luciano Spalletti lahir di Certaldo, Firenze, tahun 1959. Setelah karier bermainnya bersama Spezia dan Empoli, ia langsung terjun ke dunia kepelatihan.
Bersama Empoli, Spalletti membawa klub itu promosi ke Serie A dan mulai dikenal sebagai pelatih dengan ide taktik modern.
Namanya semakin melambung saat menangani Udinese di awal 2000-an, di mana ia berhasil membawa klub tersebut lolos ke Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Kesuksesan itu membawanya ke AS Roma, di mana ia meraih dua gelar Coppa Italia dan satu Supercoppa Italiana.
Ia kemudian merantau ke Rusia bersama Zenit St. Petersburg, meraih dua gelar liga, satu Piala Rusia, dan satu Super Cup.
Setelah kembali ke Italia, Spalletti menangani Inter Milan dan Napoli, dengan puncaknya terjadi di musim 2022/23 ketika ia membawa Napoli juara Serie A untuk pertama kalinya dalam 33 tahun.
Dari Timnas Italia ke Turin
Meski sempat menunjukkan performa menjanjikan di Nations League, perjalanan Gli Azzurri di EURO 2024 berakhir mengecewakan, tersingkir di babak 16 besar usai kalah dari Swiss.
Puncak kekecewaan terjadi saat Italia kalah 0-3 dari Norwegia di kualifikasi Piala Dunia, yang akhirnya memicu pemecatan Spalletti oleh FIGC pada awal musim panas 2025.
Kini, Spalletti kembali ke Serie A dengan tantangan besar: menghidupkan kembali kejayaan Juventus.

Leave a Reply