Luciano Spalletti baru ditunjuk sebagai pelatih Juventus, tapi satu hal sudah jelas: di bawah komandonya, tak ada ruang untuk kesalahan.
Hal itu terlihat jelas dalam laga perdananya sebagai pelatih Bianconeri pada pekan ke-10 Serie A 2025-26 melawan Cremonese, di mana Loïs Openda membuat kesalahan fatal yang membuat Spalletti murka.
Openda Gagal Manfaatkan Peluang Emas
Pertandingan di Giovanni Zini Stadium berjalan ketat, dengan Juventus unggul 1-0 berkat gol cepat Filip Kostić.
Di babak kedua, Bianconeri memiliki peluang emas untuk menutup laga lewat skema serangan balik cepat.
Openda, yang berlari bebas di lini depan, seharusnya bisa mengirimkan bola matang ke Dusan Vlahović yang berada di posisi lebih menguntungkan.
Namun, striker asal Belgia itu justru membuang kesempatan emas, memilih opsi salah dan membuat peluang hilang begitu saja.
Spalletti Tak Tahan Amarahnya
Luciano Spalletti, yang dikenal perfeksionis dan keras terhadap detail taktikal, langsung bereaksi di pinggir lapangan.
Pelatih asal Toscana itu tampak marah besar, mengayunkan tangan dengan ekspresi frustrasi yang tertangkap kamera.
Tak hanya marah, ia bertindak cepat. Hanya dua menit setelah kesalahan Openda, tepatnya di menit ke-64, Spalletti langsung memanggil Francisco Conceição untuk masuk menggantikan sang striker.
Pesan Tegas: Tidak Ada Tempat untuk Ketidakefisienan
Pergantian itu bukan sekadar keputusan teknis, melainkan pesan keras dari Spalletti.
Dalam sistemnya, setiap pemain harus tampil tajam, disiplin, dan efisien, terutama di laga yang bisa berubah arah dengan satu momen saja.
“Yang berbuat salah, harus siap menanggung akibatnya.” Ungkapan klasik itu tampaknya jadi prinsip utama yang diterapkan Spalletti di Juventus saat ini.

Leave a Reply